Polda Kalbar-Polisi Malaysia membahas ancaman kejahatan perbatasan

Pontianak (Partaipandai.id) – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) dan Konstituen Jenderal Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) Sarawak Malaysia membahas ancaman kejahatan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat dan Sarawak Malaysia.

Komitmen kerja sama peningkatan pengawasan perbatasan dibahas dalam acara silaturahmi Delegasi Polisi Kontingen Sarawak Malaysia di Polda Kalbar, di Pontianak, Sabtu.

Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin mengatakan kerjasama antara Polda Kalbar dengan PDRM Serawak perlu dipertahankan dan ditingkatkan mengingat Kalbar dan Serawak berbatasan langsung.

Menurutnya, ada beberapa potensi kerawanan di kawasan perbatasan, yakni narkotika, illegal fishing, human trafficking, PMI ilegal, terorisme dan illegal logging.

“Sehingga kita dapat menghindari berbagai ancaman kerawanan yang dapat terjadi di perbatasan secara bersama-sama,” jelasnya.

Ia mengatakan, Polda Kalbar mencatat sepanjang tahun 2022 terdapat 53 kasus yang terjadi di perbatasan antara lain Karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan, Bea Cukai, Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Narkotika dan Perdagangan Manusia.

“Karena wilayah kita berbatasan langsung satu sama lain, maka komitmen dan kerja sama pengawasan perbatasan perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, CP YDH Dato’ Mohd Azman bin Ahmad Sapri juga menambahkan bahwa silaturahmi ini mencerminkan kesepakatan dan kesepahaman antara PDRM Kontingen Sarawak dengan Polri, khususnya Polda Kalbar yang telah terjalin lama.

Ia juga mengatakan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dimana ibu kota tersebut memiliki luas wilayah yang cukup besar.

“Hal ini menimbulkan hal positif bagi Indonesia dan tentunya akan berdampak besar bagi Sarawak Bumi Kenyalang,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa kunjungan ini seharusnya membahas masalah yang lebih komprehensif agar dapat menghasilkan keputusan yang lebih jelas dan efisien.

Tanpa kerjasama yang erat dan kesepahaman yang tinggi antara PDRM Kontingen Sarawak dan Polda Kalbar, hal ini tidak akan berjalan dengan sempurna.

Ia berharap kesepakatan dan kerja sama yang baik akan menghasilkan jaringan yang lebih efektif dalam memberantas kejahatan di wilayah perbatasan.

“Saya berharap kita bisa mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan semua masalah yang menyangkut wilayah perbatasan ini,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Polda Kalbar dan PDRM Sarawak Malaysia juga membahas rencana rapat koordinasi yang beberapa tahun terakhir tidak bisa digelar karena kendala COVID-19.

Diketahui, rapat koordinasi aparat penegak hukum kedua negara terakhir digelar pada 2017 lalu di Mess for Right Officers IPK Sarawak di Kuching, Malaysia.

Baca juga: Polisi: kejahatan transnasional didominasi oleh perdagangan narkoba

Baca juga: Polisi tidak memiliki cukup personel dan sarana untuk mengamankan perbatasan

Pengkhotbah: Teofilusianto Timotius
Editor: Budi Suyanto
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *