Memuat…
Mahsa Amini (kiri) seorang wanita muda Iran yang mengalami koma dan meninggal setelah ditangkap oleh polisi moral di Teheran. Polisi membantah memukulinya dan bersikeras Amini mengenakan jilbab yang tidak pantas. Foto/Twitter via Al Arabiya
Komandan Polisi Teheran Besar Hossein Rahimi bersikeras bahwa wanita muda itu ditangkap karena mengenakan kerudung yang tidak pantas di ibukota. Rahimi mengatakan tuduhan bahwa polisi memukuli Amini adalah “tuduhan pengecut”.
Baca juga: Wanita Muda Iran Koma Setelah Ditangkap Polisi Moral Karena Hijab Tidak Pantas
Berbicara pada konferensi pers, Rahimi mengatakan Amini dihentikan oleh polisi moral, yang dikenal sebagai “Gasht-e Irsyad”, saat berjalan di taman karena jilbabnya tidak pantas.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
“Tidak ada kelalaian dari pihak polisi, bahkan kesalahan kecil pun tidak; semua kata-kata yang beredar di dunia maya tentang penyebab kematian adalah kebohongan murni,” katanya, seperti dikutip Al ArabiyaSelasa (20/9/2022).
Rahimi mengatakan tidak ada adu mulut atau perlawanan selama penahanan Amini, bahkan mengklaim Amini bercanda saat berada di mobil polisi moral.
Sementara itu, saluran berita satelit yang berbasis di London, Iran Internasionalpada hari Senin mengaku telah memperoleh CT scan tengkorak Amini, mengatakan itu menunjukkan patah tulang yang disebabkan oleh trauma parah pada tengkorak.
Baca juga: Wanita Iran Koma Setelah Ditangkap Polisi Moral, Kini Meninggal
Amini, seorang wanita Kurdi Iran, mengalami koma tak lama setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moral pada 13 September dan dinyatakan meninggal pada Jumat pekan lalu. Kematiannya memicu protes di media sosial dan di jalan-jalan Iran.
Polisi Teheran mengatakan Amini tiba-tiba mengalami masalah jantung saat dalam tahanan, dan media yang dikelola pemerintah memuat cerita yang mengklaim dia menderita berbagai kondisi kesehatan sebelum penangkapannya.