Pulau Serangan Jadi Lokasi Bio-Energetic Architecture di G20 Bali

Memuat…

Turtle Bali, Pulau Serangan, Denpasar, Bali menjadi lokasi implementasi Bio-Energetic Architecture selama KTT G20. Foto/Ilustrasi/Kementerian Keuangan

DENPASAR – Penyu Bali, Pulau Serangan, Denpasar, Bali menjadi lokasi Bio-Energetic Architecture pada KTT G20 pada Senin-Minggu (14-20/11/2022). Acara ini kemudian dibuka untuk umum.

Bio-Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang ruang yang terinspirasi oleh prinsip energik alami. Pameran Ini menampilkan bahan-bahan alami yang terbuat dari limbah pertanian dan produk sampingan. Sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan energi rumah atau tempat kerja sehingga tercipta ruangan yang lebih sehat.

Baca juga: Energi Bersih Menjadi Pembahasan Utama di G20

“Secara ilmiah sudah terbukti, berdasarkan prinsip arsitektur bio-energi kita akan mendapatkan keseimbangan dalam hidup bila dikelilingi oleh material energik alami,” kata Vice President United in Diversity (UID), Suyoto selaku penyelenggara dalam keterangannya, Minggu. (13/11/2019). 2022).

Di Bio-Energetic Architecture, bangunan bio-living hybrid dikembangkan dengan struktur atap, dinding dan lantai yang terbuat dari basal, bubur kertas daur ulang dan diperkuat dengan bio-epoksi alami.

Bahan-bahan tersebut membentuk struktur hibrida yang kuat, dengan kekuatan 2,5 kali lipat dari baja paduan dan 1,5 kali kekuatan serat kaca. Basal 4 kali lebih ringan dari baja, tetapi 2,5 kali lebih kuat.

Baca juga: G20 Momentum yang Tepat Bangkitkan Pariwisata Indonesia

Pameran juga menampilkan beberapa contoh bahan limbah pertanian yang digunakan untuk industri bangunan, serta panel surya dari limbah pepaya dan furnitur dari jagung.

(shf)

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *