Jakarta (Partaipandai.id) – Refinitiv, penyedia data pasar keuangan, bersama Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menggelar diskusi bertajuk “RegTech & Privasi Data” untuk menekankan pentingnya privasi dan pemanfaatan data teknologi regulasi (RegTech).
Membuka acara, Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara Widodo Muktiyo mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate, menyatakan RegTech atau peraturan terkait teknologi perlu diperkenalkan untuk melindungi privasi data dalam ekosistem digital.
“Terkait privasi data dan regulasi, kehadiran regulasi menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan setiap pihak dalam ekosistem digital, khususnya individu sebagai konsumen,” kata Widodo di Jakarta, Kamis.
Pria yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika ini juga menyebutkan fakta berdasarkan kajian tentang masyarakat yang mulai peduli dengan pemanfaatan data.

Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa 74 persen masyarakat Indonesia khawatir dengan penggunaan data setelah diserahkan ke pengelola data.
Faktanya, 46 persen orang merasa tidak bisa melindungi data pribadi.
Untuk mengakomodir kekhawatiran tersebut, pada tahun 2022 Indonesia akhirnya akan meresmikan peraturan khusus untuk perlindungan data pribadi yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022.
Kehadiran UU PDP nomor 27 tahun 2022 merupakan prestasi bagi Indonesia dan memberikan kejelasan bagi masyarakat untuk melindungi data pribadinya, kata Widodo.
Mendorong semangat yang sama agar privasi data dapat dianggap penting, melalui acara Presidensi G20 Indonesia hal yang sama disuarakan melalui Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG) yang dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Diskusi di DEWG G20 tidak hanya dilakukan antar negara tetapi juga dengan akademisi, organisasi masyarakat, dan pelaku bisnis untuk mencapai kesepakatan serupa terkait aliran data lintas batas.
General Manager Layanan Data LKBN Antara Julfan Nurhadi juga menyampaikan adanya diskusi antara Refinitiv dan LKBN Antara dalam bentuk kegiatan tahunan yang merupakan upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya privasi data.
“Kami ingin menunjukkan risiko ketika privasi data tidak diprioritaskan. Mulai dari risiko sanksi, risiko pencucian uang, hingga penyuapan,” ujar Julfan.
Lebih lanjut dikatakannya, “Oleh karena itu kami juga mengangkat tema diskusi mengenai RegTech sebagai solusi teknologi dalam hal pengawasan yang lebih efisien untuk menjaga privasi data sehingga para praktisi dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik.”
Baca juga: Untuk meningkatkan data keuangan, Refinitiv Eikon bekerja sama dengan BPD
Baca juga: Investasi modal ventura global mencapai rekor tertinggi, didukung oleh saham
Baca juga: Bekerja sama dengan LKBN Antara, Refinitiv menyajikan data keuangan di pasar Indonesia
Reporter: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022