Jakarta (Partaipandai.id) – Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit sebagai saksi mengatakan, Ferdy Sambo memintanya untuk tidak menginterogasi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
“Ketua saya, justru saya di sana dan ketua saya, dia menginterogasi Bharada E. Kemudian, Pak FS datang saat itu, lalu menyuruhnya untuk tidak ditanya terlalu keras,” ujar Ridwan saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. , Jakarta, Senin.
Ridwan mengaku ada tekanan dan larangan dari Ferdy Sambo untuk tidak menginterogasi Bharada E terlalu keras. Selain itu, ia juga mengaku selama bertugas di Detektif, baru kali ini ada intervensi saat melakukan olah TKP.
“Memang dari penanganan awal. Memang tadi saya sampaikan di TKP tidak boleh ramai dan ada beberapa penyidik,” kata Ridwan.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Soplanit juga menjelaskan bahwa selain jenazah Nofriansyah Josua atau Brigadir J, yang pertama kali dilihatnya saat tiba di TKP adalah Ferdy Sambo. Ma’ruf yang kuat, sebaliknya, melihatnya di garasi.
“Eliezer waktu itu (saya lihat) pas mau pulang, saya baru ketemu dia di pintu dapur,” kata Ridwan.
Terkait Ricky Rizal, Ridwan mengaku tidak sempat melihat saat berkunjung ke TKP.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang untuk Ferdy Sambo dan kawan-kawan dalam kasus pembunuhan berencana dan penghalang keadilan minggu kelima.
Humas PN Jaksel Djuyamto, Senin, mengatakan sidang hari ini akan digelar untuk terdakwa Richard Eliezer, Maruf Tegas, dan Ricky Rizal. Keesokan harinya, Selasa (22/1), sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dijadwalkan pemeriksaan saksi bersama.
Baca juga: Saksi mengatakan Ricky Rizal menerima Rp 200 juta dari rekening Briptu J
Baca juga: Kejaksaan Agung menilai siaran langsung persidangan Ferdy Sambo dkk
Baca juga: Saksi mengatakan Irfan Widyanto membantu penyidik mengumpulkan barang bukti
Pemberita: Putu Indah Savitri
Editor: Nurul Hayat
Redaksi Pandai 2022