Jakarta (Partaipandai.id) – Setelah sukses dengan film horor pertamanya “Inang”, kini IDN Pictures mengungkap alasan mengangkat kisah “Qorin” untuk kisah film horor kedua.
“Di film “Inang” sebelumnya kita mengangkat mitos Rebo Wekasan, kali ini kita mengangkat cerita tentang makhluk ciptaan Tuhan. Jadi nyata di sekitar kita,” kata Ketua IDN Pictures & Produser “Qorin” Susanti Dewi saat ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa malam (8/11).
Di sisi lain, Lele Laila, selaku penulis film, mengatakan bahwa dia dan Susanti telah menyimpan ide cerita ini sejak lama. Ide tersebut pertama kali muncul ketika keduanya sedang membicarakan sosok jin bernama Qorin yang benar-benar ada dan selalu menemani manusia hingga akhir hayatnya.
Baca juga: IDN Pictures resmi merilis trailer film “Inang”
Baca juga: “Roy’s Ballad” adalah film pembuka Jakarta Film Week 2022
Ide itu terus terngiang di Lele. Oleh karena itu, setelah menemukan waktu yang tepat, akhirnya mereka merealisasikan cerita tersebut menjadi sebuah film berjudul “Qorin”.
“Kami sudah berteman lama (dengan Susanti). Jadi kami sering bertemu bersama. Lalu ada kalanya kami berbicara tentang kami, sebenarnya kami memiliki pendamping di samping kami. Ada yang namanya jin qorin. Jadi bagaimana jika tiba-tiba qorin ini mendominasi diri kita sendiri,” kata Lele.
“Lalu melekat di kepala saya. Saya susah move on dengan cerita yang bagus, sampai akhirnya ada waktu yang pas untuk kita mengarang cerita ini. Jadi bagi saya cukup bagus karena sudah mentok di kepala saya selama ini. lama,” lanjutnya.
Lele juga menjelaskan bahwa Qorin sangat berbeda dengan malaikat Roqib dan Atid. Sebab, Qorin adalah sosok jin sedangkan Roqib dan Atid adalah bidadari. Jadi keduanya tidak bisa disamakan.
Penggarapan cerita film ini juga sudah berkonsultasi dengan ustadz yang merupakan ayah dari Lele sendiri. Lele juga mengaku sering berkonsultasi dengan ayahnya saat mengerjakan cerita horor.
“Tidak banyak yang tahu saya penulis horor yang ayahnya ustadz. Jadi misalnya kalau ada adegan orang kesurupan, saya tanya Abi doa apa yang paling manjur,” jelas Lele.
“Qorin tidak bisa disamakan dengan Roqib dan Atid. Oleh karena itu malaikat dan jin jelas berbeda. Dalam Alquran juga jelas berbeda. Tapi bukan itu yang kami sebutkan di sini. Ini adalah kisah horor tentang apakah manusia ingin memiliki qorin atau tidak. punya qorin Manusia punya sisi gelap dan sisi baik,” imbuhnya.
Melalui cerita tentang “Qorin” ini, Lele juga mengungkapkan bahwa mereka ingin menyampaikan pesan kepada penonton bahwa ada tidaknya sosok ini, manusia memang memiliki sisi baik dan buruk.
Film ini juga menceritakan kisah sahabat yang sama-sama melewati banyak sisi menakutkan. Namun, sisi menakutkan dalam film ini juga tidak selalu digambarkan dengan menghadapi sosok hantu.
“Ini juga tentang bagaimana persahabatan melewati banyak sisi gelap dan menakutkan. Kemudian mereka berada dalam situasi yang cukup menakutkan. Ada juga banyak situasi menakutkan, bisa sama dengan setan, bisa sama dengan manusia, segala macam hal, ” ucap Lele.
Ginanti Rona selaku sutradara film “Qorin” juga mengatakan bahwa film “Qorin” merupakan proyek yang unik baginya. Pasalnya, film ini merupakan film horor bertema religi pertama yang ia garap.
“Film ‘Qorin’ adalah film horor bertema religi pertama yang saya garap. Tema Qorin yang diangkat dalam film horor ini sangat menarik, karena setiap manusia memiliki sisi gelap, dan Qorin merupakan wujud manifestasi dari sisi gelap manusia berupa “kembar” yang muncul kemudian meneror manusia. ,” kata Ginanti.
“Diwujudkan dalam bentuk penceritaan yang menarik, eksplorasi sisi gelap cerita yang dibawakan masing-masing tokoh atau tokoh, serta treatment horor ritual pemanggilan Qorin dan kemunculan Qorin yang belum pernah dieksplorasi lebih jauh di dunia lain. Film horor Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga: Dea Annisa Susah Jadi Istri Penurut di Film “Qorin”
Baca juga: Zulfa Maharani didampingi psikolog saat syuting “Qorin”
Baca juga: IDN Pictures rilis trailer film horor “Qorin”
Reporter: Lifia Mawaddah Putri
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022
