Memuat…
Asap mengepul di pinggiran kota selama serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, 18 Oktober 2022. Foto/REUTERS/Stringer
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan hal ini dalam tweet terbarunya.
“Kehancuran itu telah menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri,” katanya dalam tweet yang diposting Selasa pagi (18/10/2022).
Dia menyimpulkan “tidak ada ruang tersisa untuk negosiasi” dengan pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Blinken Mengungkap Mengapa AS Mendominasi Dunia dan Mendikte Aturan Global
Putin mengumumkan pergeseran operasi militer di Ukraina pada Senin pekan lalu, tepat setelah pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal jarak jauh besar-besaran di seluruh Ukraina.
Dia menuduh Kiev mendalangi beberapa “serangan teroris” yang menargetkan infrastruktur utama Rusia selama beberapa bulan terakhir, termasuk serangan bom Jembatan Krimea.
Presiden Rusia mengatakan taktik Kiev membenarkan tanggapan yang sama, karena dia bersikeras bahwa Moskow sekarang menganggap infrastruktur energi Ukraina sebagai target yang sah untuk serangan militer.
Baca juga: Badan Mata-Mata Negara Uni Eropa: Rusia Mencoba Menghancurkan Barat
Beberapa hari sebelumnya, sebuah ledakan besar di sebuah jembatan yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia merenggut tiga nyawa warga sipil dan menyebabkan kerusakan signifikan pada bagian lalu lintas jalan di jembatan tersebut.