Memuat…
Aturan protokol kesehatan (Prokes) seperti penggunaan masker kini perlahan mulai ditinggalkan di sejumlah negara, termasuk Singapura dan Malaysia. Foto/
Jadi kapan Indonesia bisa lepas masker? Pertanyaan ini telah ditanyakan oleh banyak orang. Menanggapi hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan belum berani merekomendasikan aturan tersebut.
Karena kasus Covid-19 di Indonesia masih dianggap meningkat, maka perlu tetap waspada dengan mematuhi Prokes.
“Sekarang dari data ada peningkatan kasus. Kami belum merekomendasikan ke arah itu, artinya masih harus pakai masker sembari melihat perkembangannya,” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Adib Khumaidi di Gedung Dr R Soeharto, Kantor PB. IDI, Jakarta Pusat Selasa, 30 Agustus 2022.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Baca juga: Kebijakan Lepas Masker, Ini Aturan di Lingkungan Bandara
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Dr Mohammad Syahril mengatakan, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Ada atau tidaknya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia.
“PPKM hanya sebatas alat ya. Jadi kalau kita lihat PPKM 1 atau 2 semuanya gratis? Tidak. Masyarakat tetap harus pakai (masker/Prokes) terus sampai terkontrol dengan baik,” jelas Dr. Syahril , Juru Bicara Kementerian Kesehatan.
Sekadar informasi, penularan virus seperti Covid-19 bisa di mana saja. Apalagi dalam aktivitas seperti angkutan umum, sangat memungkinkan seseorang tertular.
Sama halnya ketika Anda berada di dalam ruangan, saat Anda makan, semua orang melepas topeng mereka. Momen yang memudahkan virus masuk ke dalam tubuh yang melawannya adalah sistem imun (kekebalan).
“Tapi kalau tubuh kita cukup kuat tidak masuk sel dan tidak bereplikasi dan memperbanyak diri maka (virus) akan dieliminasi oleh imunitas (kekebalan/antibodi),” jelas Guru Besar Mikrobiologi FKUI, Prof Amin Soebandrio, baru-baru ini. .
(jam)