Jakarta (Partaipandai.id) – Survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 16-24 Juni 2022 menunjukkan 67,5 persen responden puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat menyampaikan hasil survei yang dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, di Jakarta, Senin, 67,5 persen responden yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi terdiri dari 9,7 persen. responden yang menyatakan sangat puas dan 57,8 persen menyatakan cukup puas.
“Jadi total yang puas atau sangat puas adalah 67,5 persen,” kata Burhanuddin.
Sementara itu, lanjutnya, 25,8 persen responden lainnya tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi, 4,4 persen tidak puas sama sekali, dan 2,2 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan dalam survei tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Burhanuddin juga mengatakan bahwa hasil survei pada bulan Juni menunjukkan adanya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi. Sebelumnya pada April 2022, Indikator Politik Indonesia menemukan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden hanya mencapai 59,9 persen.
“Ini kabar baik bahwa tren kepuasan terhadap kinerja Presiden semakin meningkat,” katanya.
Kemudian, ditemukan pula bahwa berdasarkan sosio-demografi, responden dengan tingkat kepuasan tertinggi berada di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, dan Nusa Tenggara.
Lebih lanjut, Burhanuddin memaparkan lima alasan yang paling banyak dipilih responden sehingga mereka puas dengan kinerja Presiden Jokowi pada periode survei 16-24 Juni 2022.
Pertama, alasan tertinggi dengan skor 38,1 persen yang membuat responden secara umum merasa sangat puas dengan kinerja pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, adalah karena pemberian bantuan kepada masyarakat miskin.
Selanjutnya, alasan kedua dengan nilai 20 persen adalah responden menilai Presiden Jokowi telah membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan dan jembatan. Alasan berikutnya, kinerja Presiden dinilai baik 9,8 persen, populer 6,8 persen, dan bagus 4,8 persen.
“Itulah lima alasan sebagian besar responden memilih mengapa mereka puas,” kata Burhanuddin.
Sementara itu, lanjutnya, ada juga lima alasan yang menyebabkan sekitar 30 persen responden merasa tidak puas dan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Pertama, sumber ketidakpuasan responden sebanyak 44,1 persen terkait dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Selanjutnya, 15,4 persen karena penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin dianggap tidak merata, 6,7 persen terkait dengan masalah ketenagakerjaan atau pengangguran, 4,9 persen adalah kemiskinan yang belum berkurang, dan 3,9 persen adalah kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi.
Baca juga: Direktur SPIN: Publik Puas dengan Kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi
Baca juga: Survey Indicators merilis dua menteri wanita berkinerja baik
Baca juga: Survei Polmatrix: 77,8 persen publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi
Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Redaksi Pandai 2022