Tak Lagi Jabatan DKI 1, Ini Humas Anies untuk Tetap eksis di Pilpres 2024

Memuat…

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto/Dok/SINDOnews

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan segera menyelesaikan masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Sebagai salah satu calon presiden ( calon presiden ) yang selalu masuk tiga besar di berbagai survei ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) bagi Anies agar tetap eksis dan dikenang masyarakat pemilih hingga pertarungan pilpres (Pemilu) 2024 .

Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana (UMB) Afdal Makkuraga Putra berpandangan, Anies harus tetap aktif menjalankan aktivitas dan juga melakukan personal branding, termasuk melalui media sosial (social media). Bahkan, memperluas kegiatannya ke berbagai daerah. Baca juga: Anies Capres Terkuat, PPP Disebut Ahli Tata Bahasa

“Selain itu, Anies harus melakukan political branding secara individu, baik melalui aksi nyata atau serangan udara atau media sosial. Kegiatan ini harus lebih diperkuat, agar memori publik tidak hilang,” kata Afdal saat dihubungi MNC Portal, Rabu. (14/9/2022).

Kemudian, lanjut Afdal, Anies juga perlu menciptakan komunitas pendukung di berbagai daerah. Hal ini dilakukan agar popularitas Anies tidak meredup, karena ada komunitas pendukung yang melakukan berbagai kegiatan mengatasnamakan Anies.

Namun tentunya, lanjut Afdal, Anies tidak bisa sendiri, membutuhkan bantuan kekuatan politik lainnya. Misalnya, Partai Nasdem yang merekomendasikan nama Anies sebagai calon presiden, yang direkomendasikan oleh pengurus Nasdem di daerah. Sebagai partai yang mendukung Anies sebagai capres 2024, Nasden juga harus bertanggung jawab mengembangkan kegiatan Anies di berbagai daerah.

“Nah, menurut saya Anies tidak bisa bekerja sendiri. Ini yang saya maksudkan Nasdem juga harus memobilisasi kekuatan itu untuk menciptakan komunitas yang mendukung Anies,” sarannya.

Sebab, menurut Sekretaris Program Magister Ilmu Komunikasi UMB, kurang dari dua tahun menjelang pemilihan presiden 2024 bukanlah waktu yang sebentar. Dan itu akan menjadi proses yang sulit bagi Anies jika tidak mengambil langkah taktis.

Apalagi, kata Afdal, Anies bukan pemilik atau elite partai, juga tidak jelas Anies akan mendapatkan kendaraan dari parpol mana. Secara matematis, ada tiga calon yang memiliki tiket untuk maju dalam pemilihan presiden 2024. Mereka adalah Puan Maharani dari PDIP, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama PAN dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. dengan PKB. Hanya ada Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, dan koalisi partai politik non-parlemen.

Karena itu, Afdal menyarankan agar Anies proaktif bergerak membentuk koalisi untuk kendaraannya, serta membentuk komunitas pendukung di daerah hingga tingkat desa. Namun, Anies memiliki modal sosial dari pendukungnya yang berasal dari basis massa Islam, meski tidak semuanya.

“Karena mereka memiliki modal sosial yang kuat, terutama kelompok Islam, meski tidak sepenuhnya mendukung Anies. Tapi dari ratusan juta umat Islam, ada pendukung Anies,” tambahnya.

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *