TPDI: Bakal calon presiden harus punya komitmen kuat menjaga NKRI

Jakarta (Partaipandai.id) – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengingatkan, calon presiden pada pemilihan presiden 2024 harus memiliki komitmen menjaga NKRI dan peduli pada keberagaman.

“Calon presiden pada Pilpres 2024 haruslah calon presiden yang memiliki komitmen tinggi untuk menjaga NKRI, merawat kebhinekaan, menjaga integrasi bangsa dan mampu melanjutkan program pembangunan Presiden Jokowi,” Petrus ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Komitmen ini, lanjutnya, penting untuk memastikan tidak ada calon presiden yang menggunakan politik identitas atau politisasi agama dan memanfaatkan kelompok radikal-intoleransi untuk keuntungan elektoral belaka.

“Ini yang perlu disadari oleh calon presiden 2024 bahwa kelompok radikal dan intoleran akan memanfaatkan setiap momen politik untuk meraih kekuasaan,” ujarnya dalam diskusi Garda Nasional bertajuk ‘Menghadapi Pertarungan Ideologis di Pemilu 2024’ di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (19/11).

Baca juga: Moeldoko mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh politik yang mengadu domba

Selain calon presiden, kata Petrus, partai politik juga harus memastikan tidak mencalonkan calon presiden yang memiliki komitmen kebangsaan dan kebinekaan yang rendah.

Menurut Petrus, peran partai politik sangat penting karena merekalah yang akan menentukan pasangan presiden-wakil presiden yang akan diusung pada pemilihan presiden 2024.

“UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 222 dengan tegas telah menyatakan bahwa pasangan presiden-wakil presiden didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Pemilihan Presiden diselenggarakan secara damai dan aman dengan mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden yang berkomitmen untuk menjaga NKRI dan kebhinekaan,” jelasnya.

Garda Nasional terdiri dari sejumlah organisasi demokrasi dan toleransi, seperti TPDI, Brigade Front Demokrasi Rakyat Indonesia (Brigade), International Borneo Forum (FBI), Gerakan Amanah Pemuda Indonesia (GAMI), dan Anak Bangsa. Komunitas Bangsa.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R. Ahmad Nurwakhid mengingatkan seluruh elemen bangsa tentang potensi peningkatan gerakan radikalisme menjelang Pemilu 2024 yang dipicu oleh politik identitas berbasis agama atau politisasi agama.

Menurutnya, potensi kelompok radikal-teroris untuk memanfaatkan momentum pemilu selalu ada dengan mempermainkan isu politik identitas.

“Potensi itu selalu ada, kita hanya menjaganya, meminimalisirnya agar potensi itu tidak berkembang. Kita sudah buktikan bahwa kita bisa menghilangkan potensi ancaman terorisme dan radikalisme hari ini sehingga acara G20 kemarin bisa berjalan dengan aman, lancar. dan berhasil,” katanya.

BNPT, kata Nurwakhid, akan melakukan berbagai langkah dan upaya untuk mencegah masuknya politik identitas dan ideologi transnasional ke dalam pesta demokrasi.

“BNPT merupakan lembaga nonkementerian di bawah pemerintah yang tugasnya merumuskan kebijakan, melaksanakan dan mengoordinasikan unsur-unsur berbangsa dan bernegara, tentunya juga kita sertakan pembahasan, dialog atau koordinasi dengan semua unsur termasuk partai politik,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa radikalisme dan terorisme adalah musuh bersama seluruh umat manusia, semua bangsa dan semua agama. Oleh karena itu, upaya pemberantasan terorisme dan radikalisme menjadi tanggung jawab bersama, dan tidak dapat ditanggung oleh pemerintah sendiri.

Sementara itu, mantan napi terorisme Sofyan Tsauri mengingatkan elit politik di Indonesia agar tidak menggunakan politik identitas untuk memenangkan kontestasi Pilkada Serentak 2024.

“Dampak dan efek politik identitas, terutama yang menggunakan identitas keagamaan, sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI karena terjadi polarisasi yang sangat tajam di masyarakat,” kata Sofyan.

Baca juga: Pengamat: Menhan Prabowo merupakan figur dalam melakukan diplomasi pertahanan
Baca juga: Khofifah mengatakan, fokusnya adalah menata Jatim dalam rangka menghadapi Pilpres 2024
Baca juga: CIGMark: Pemilih di Jawa Barat penting untuk memenangkan pemilihan presiden

Reporter: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *