Jakarta (Partaipandai.id) – Tujuh memulai Indonesia yaitu Zi.Care, Justika, Guided, Prieds, Shieldtag, Paygua, dan Powerbrain berhasil naik kelas setelah mengikuti Program Startup Studio Indonesia (SSI) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dirjen Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku bangga melihat alumni SSI berhasil mempraktekkan apa yang mereka pelajari selama mengikuti program dan membawa pengembangan usahanya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ini langkah kami dalam membangun fondasi ekosistem digital di Indonesia yang lebih sehat, lebih matang, dan terintegrasi,” kata Samuel dalam keterangannya, Jumat.
Samuel menyampaikan bahwa nantinya para alumni yang berhasil bisa kembali ke SSI untuk menularkan ilmu dan pengalamannya kepada para pendiri memulai lainnya. Jadi tercipta transfer ilmu berkelanjutan.
Zi.Care adalah memulai teknologi kesehatan yang menawarkan sistem pelayanan medis holistik, yang meliputi administrasi rumah sakit & klinik, manajemen klaim, hingga rekam medis digital. Setelah lulus dari SSI, Zi.Care berhasil mendapatkan pendanaan pra-seri A sebesar US$1 juta tahun ini.
Setelah menghadiri SSI, Justika, memulai yang menawarkan jasa konsultasi hukum on line juga mendapatkan pendanaan tahap awal dari East Venture pada Juni 2021. Memulai Ia juga dipercaya sebagai mitra Kementerian Koperasi dan UKM, khususnya memberikan konsultasi hukum gratis bagi UMKM yang terdampak pandemi.
Justika juga menjadi mitra The Asia Foundation untuk memberikan konsultasi hukum gratis bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Ketiga adalah memulai Dipandu, platform pembelajaran dan persiapan karir digital ini telah berhasil membawa 80 persen alumninya ke dunia kerja. Memulai Alumnus SSI Batch 2 ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal init-6 Juni lalu.
Merayakan hari jadinya yang ke-2 pada 1 Oktober, Guidance berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 200 persen dari tahun sebelumnya, serta peningkatan jumlah pengguna hingga 400 persen.
Sementara Prieds, yang menawarkan solusi untukmenyediakan rantai manajemen berdasarkan awan untuk otomatisasi rantai pasokan di Indonesia, berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah berpartisipasi di SSI, dan berkembang pesat berkat kemitraan dengan berbagai perusahaan, serta peluncuran produk baru berupa lini manajemen. gudang pintar dan ritel cerdas.
Jumlah klien juga meningkat lebih dari 25 persen, seiring semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasokan.
Shieldtag, yang melayani sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian produk menggunakan kode QR terenkripsi, telah meningkatkan penggunanya 10 kali lipat setelah berpartisipasi dalam SSI. Memulai Hal ini bertujuan untuk mencegah semakin meluasnya peredaran produk palsu dan bajakan.
Memulai Hal ini telah melindungi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasi di sektor farmasi pada tahun 2023, guna mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.
Di sektor keuangan, Paygua, yang memfasilitasi penagihan bisnis, menerima pembayaran digital, dan mengelola arus kas dan keuangan, berhasil mencatat pertumbuhan organik lebih dari 200 persen, dari lebih dari 1.500 pedagang aktif harian menjadi lebih dari 3.000, tanpa mengeluarkan biaya pemasaran . .
Sejak diluncurkan pada awal tahun, Volume Transaksi Bruto telah melampaui 9 juta dolar AS (sekitar Rp139,2 miliar).
Terakhir adalah Powertrain, memulai pengembang berbasis efisiensi energi teknologi pintar Perusahaan mendapat pendanaan awal dari Yayasan Achmad Zaky pada awal tahun 2022. Alumnus SSI Batch 3 ini menawarkan empat produk unggulan, yaitu manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik.
Dengan menggunakan solusi Powerbrain, mitra dapat memperoleh banyak manfaat, seperti penghematan biaya operasional (termasuk penurunan tagihan listrik 20-30 persen), peningkatan nilai bangunan, dan peningkatan kesejahteraan mitra.
Sejak diluncurkan pada September 2020, SSI telah meluluskan 65 alumni memulai. Setelah lulus, alumni SSI telah berhasil mengamalkan ilmu yang didapat sehingga mampu berkembang lebih pesat dari sebelumnya.
Dari setiap angkatan, 30-40 persen peserta sudah mendapatkan dana awal setelah mengikuti SSI.
Baca juga: Kemenkominfo berharap SSI dapat meningkatkan startup menjadi bisnis yang lebih nyata
Baca juga: Lima belas startup SSI batch 4 memasuki tahap akhir program inkubasi
Baca juga: Alumni SSI “Start up” mendapatkan dana Rp332,1 miliar
Wartawan: Suryanto
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022