Jakarta (Partaipandai.id) – Platform media sosial Twitter Inc menyerang balik Elon Musk, menuduh CEO Tesla “secara sadar” melanggar kesepakatan untuk membeli perusahaan tersebut, beberapa hari setelah ia berusaha untuk mundur dari kesepakatan senilai $44 miliar.
Dalam surat yang dikirim ke Musk dan diserahkan ke regulator, Twitter mengatakan tidak melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian merger seperti yang ditunjukkan oleh Musk yang ingin mengakhiri kesepakatan.
“Twitter menuntut agar Musk dan pihak terkait lainnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian, termasuk kewajiban mereka untuk menggunakan upaya terbaik satu sama lain untuk mewujudkan dan merampingkan transaksi sebelumnya,” kata Twitter.
Perusahaan telah berencana untuk menuntut Musk. Di sisi lain, salah satu orang terkaya di dunia telah men-tweet lelucon tentang “ancamannya” untuk menegakkan perjanjian di pengadilan.
Twitter berencana untuk mengajukan gugatan awal pekan ini di Delaware, sumber terkait mengatakan kepada Reuters.
Lebih lanjut, Twitter mengatakan dalam surat itu bahwa perjanjian merger tetap berlaku, menambahkan akan mengambil langkah-langkah untuk menutup kesepakatan.
Akibatnya, saham Twitter berakhir turun 11,3 persen. Sementara itu, saham Tesla ditutup turun hampir 7 persen.
“Dewan Twitter harus memikirkan potensi kerugian bagi karyawan dan basis pemegang sahamnya dari data internal tambahan apa pun yang terungkap dalam litigasi,” kata analis Benchmark Mark Zgutowicz.
Di sisi lain, pakar hukum Brent Thill mengatakan perusahaan media sosial berusia 16 tahun itu memiliki kasus hukum yang kuat terhadap Musk, tetapi dapat memilih negosiasi ulang atau penyelesaian melalui pertempuran pengadilan yang panjang.
Baca juga: Twitter melarang karyawan men-tweet tentang Elon Musk
Baca juga: Twitter bersiap-siap untuk menuntut Elon Musk
Baca juga: Elon Musk tidak membeli, Twitter pergi ke pengadilan
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022