Gianyar (Partaipandai.id) – Ubud Folkfest Festival yang menghadirkan kolaborasi antara musik, seni, dan budaya Bali akan digelar selama tiga hari mulai 15 Juli hingga 17 Juli 2022.
“Tujuan dari Ubud Folkfest adalah untuk memberikan wadah (wadah, red) bagi para seniman, baik domestik maupun internasional dalam rangka merayakan keragaman musik, seni & budaya di Ubud, Bali,” kata Rizal Hadi co-founder Ubud Folkfest di Ubud, Sabtu. .
Hadi menyadari bahwa kegiatan dalam bentuk festival memiliki pengaruh yang besar dalam menyatukan orang-orang yang memiliki minat yang sama, sehingga dengan rangkaian acara yang digelutinya, pihaknya berusaha memfasilitasi penonton, aktor, dan seniman dalam menjalin silaturahmi di tengah-tengah masyarakat. acara.
Perayaan musik, seni dan budaya ini diadakan di Biji World Ubud, dengan tujuan untuk menyambut kembali musik, seni dan budaya di Bali, khususnya Ubud, yang dapat menyatukan musisi dan seniman secara global.
Baca juga: Sandiaga mendukung kebangkitan industri musik setelah pandemi terkendali
Pihak penyelenggara menyadari bahwa pilihan Ubud sebagai lokasi diwujudkan sebagai daerah di Bali yang paling aktif menyelenggarakan festival dan memiliki komunitas paling kreatif mulai dari musik, spiritualitas, seni hingga budaya.
Dalam tiga hari pertunjukan, Ubud Folkfest akan diisi dengan pertunjukan musik dan budaya dari Robi Navicula, Jalan Tengah, Galiju, Anda Perdana, Unb’roken, Excira, The Munchies, Robokids, Kai Mata, Adam Alydrus, Miyoshi Masato, Athron, Nick Walllaki , The Neo & Yude Experience, Celtic Room Bali, Brown Sugar, Agustuan Supriatna, I Made Subandi, Orasare, Kerta Art, Aris Satvitri, Bibit Seni Budaya, Yadi Tarawangsa, Fridayan, Wiwanto Purnawan, Westside Spinn3rz, Ubuddub, Ho Mystica, JNS, Macula, dan Alana Yana.
Di bidang terpisah, kelas seni dan pameran akan diisi oleh Ida Bagus Oka Genijaya, Fajar Kadafi, Djunaidi Kenyut, Bunny Bone, Ni Putu Eni Astiarini, I Gusti Made Tourist, Linkan Palenewen, Nyiman Wijaya, Bade Bayak, Andri Nur Oesman, Black Geng Tangan, Kuncir Sathya Viku, Beta, Imaculata, Emy Triani, dan Geed Saputra.
“Seni dan budaya bukan sekedar pemikiran, tapi harus diimplementasikan. Saatnya kita membuka jalan kembali bagi masyarakat untuk berkreasi pascapandemi. Seeds World ingin menanam untuk seni dan budaya besok,” kata Ida Bagus Oka Genijaya, pemilik Seeds World dan salah satu salah satu pendiri Festival Rakyat Ubud.
Baca juga: FLAVS Festival 2022 mengungkapkan daftar pemain panggung dua
Baca juga: Ekosistem paduan suara Indonesia mulai bangkit
Baca juga: Penyanyi Ambon-Suriname Nikita Becker merilis single baru
Reporter: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022