Sejumlah wilayah di Sidoarjo terendam banjir saat musim hujan. Hal ini menjadi perhatian calon bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS).
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net – Sejumlah wilayah di Sidoarjo menjadi banjir saat musim hujan. Hal ini menjadi perhatian calon bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Salah satu upaya yang disiapkan adalah normalisasi sejumlah sungai yang kondisinya dangkal.
Rencana tersebut diungkapkan BHS saat berkunjung ke Desa Cemengbakalan, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (14/7). Desa ini merupakan salah satu daerah yang sering terjadi banjir saat musim hujan. “Desa ini tidak boleh banjir. Apalagi penduduknya cukup padat,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Didampingi sejumlah ketua RT setempat, BHS berkeliling melihat kondisi saluran air di Desa Cemengbakalan. Alhasil, ia mendapatkan fakta bahwa saluran airnya tidak dalam dan sempit. Sehingga pada saat musim hujan, air dari saluran meluap ke jalan desa dan pemukiman.
“Sebenarnya sudah ada saluran air. Cuma kurang besar dan kurang lebar. Jadi saluran air ini perlu direvitalisasi. Kalau saya dipercayakan sebagai Bupati Sidoarjo, ini akan menjadi program prioritas. Apalagi ini yang masih perkotaan dan penduduknya cukup padat,” kata mantan anggota DPR RI itu. periode 2014-2019.
BHS mengatakan, dengan adanya Silpa (Kelebihan Pembiayaan Anggaran) APBD 2019 pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM-SDA) Sidoarjo yang mencapai Rp 288 miliar, seharusnya masalah banjir di Desa Cemengbakalan bisa ditangani dengan baik. “Mungkin nanti kita akan maksimalkan penggunaan Silpa,” ujarnya.
BHS menegaskan, jika nanti diangkat menjadi Bupati Sidoarjo, ia akan mendiami sejumlah wilayah yang terkena banjir. BHS menyebutkan, saat ini ada sekitar 13 wilayah di Sidoarjo yang sering terendam banjir. Langganan banjir ada di kawasan Prambon. Ada juga di daerah Jabon. Juga di kota Sidoarjo. “Aku akan menyelesaikan ini,” katanya.
Selain membenahi saluran air di kawasan rawan banjir, BHS akan menormalkan sejumlah sungai yang kondisinya sudah dangkal. Salah satunya adalah sungai yang berada di kawasan Desa Cemengbakalan. “Sungai ini perlu dinormalisasi. Saat kondisi normal, air sungai sudah berada di atas permukaan jalan. Ini harus kita atasi,” jelas alumnus ITS Surabaya ini.
Ketua RT 16 RW 04 Desa Cemengbakalan, Sunyoto mengatakan, desanya selalu banjir saat musim hujan. Meski sehari bisa surut, namun banjir membuat warga kesulitan. “Kami ingin tidak banjir Pak. Kalau banjir, kadang ketinggian air mencapai 30 sentimeter,” kata Sunyoto saat ditemui BHS.(sta/rd)