Seperti tipikal plot dalam serial “Detective Conan”, film “Detective Conan: Black Iron Submarine” menyuguhkan kasus dengan segudang misteri….
Jakarta (Partaipandai.id) – Detektif jenius Conan Edogawa kembali memulai petualangan baru dalam memecahkan misteri kasus yang kali ini melibatkan teknologi AI dan serangan siber kelompok kriminal Black Organization dalam film “Detective Conan: Black Iron Submarine”.
Cerita dimulai ketika Conan, Ran Mori, Kogoro Mori, Profesor Agasa, dan geng Detective Boys diundang oleh Sonoko Suzuki untuk bertamasya melihat ikan paus secara langsung di Hachijo-jima. Selain sebagai pulau wisata, Hachijo-jima juga menjadi lokasi pendirian fasilitas keamanan Pacific Buoy.
Pacific Buoy adalah fasilitas keamanan bawah laut yang didirikan oleh lembaga Kepolisian Internasional atau Interpol. Di fasilitas tersebut terdapat sistem keamanan canggih berupa jaringan yang menghubungkan semua kamera pengintai di seluruh dunia untuk melacak orang hilang dan buron dengan lebih mudah.
Tidak berhenti sampai di situ, sistem keamanan Pacific Buoy juga dilengkapi dengan teknologi All-Age Recognition yang mampu menghasilkan rekonstruksi wajah orang-orang di berbagai usia dengan bantuan kecerdasan buatan atau teknologi AI.
Dipimpin oleh Yosuke Makino, sistem ini dioperasikan oleh teknisi dari berbagai negara termasuk Ed dari India, Grace dari Prancis, Leonhardt dari Jerman, dan Naomi Argento dari Amerika Serikat.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Baca juga: Kaspersky membeberkan penipuan yang mengeksploitasi popularitas rilis film terbaru
Mendengar kabar pergerakan kelompok kriminal Organisasi Hitam dari rekannya, Subaru Okiya, Conan pergi ke Pacific Buoy untuk menyelidiki kabar tersebut. Tanpa sepengetahuan Interpol, Organisasi Hitam menargetkan teknologi All-Age Recognition yang tersedia di Pacific Buoy.
Upaya merebut All-Age Recognition dimulai dengan meretas jaringan kamera pengintai Pacific Buoy dari dalam sistem dengan menggunakan agen yang telah menyusup ke fasilitas tersebut.
Setelah itu, Organisasi Hitam mengirim agen lain untuk menyusup ke Pacific Buoy untuk menculik seorang teknisi bernama Naomi Argento dan membawanya ke kapal selam. Di malam yang sama, teman Conan, Ai Haibara, juga diculik karena mereka menyadari bahwa Ai adalah Shiho Miyano, mantan ilmuwan Organisasi Hitam yang tubuhnya telah mengecil seperti anak kecil.
Oleh karena itu, Conan harus berhadapan dengan Organisasi Hitam yang telah menculik Naomi dan Ai serta berusaha mencari dalang di balik peretasan sistem keamanan Pacific Buoy.
Seperti tipikal plot dalam serial “Detective Conan”, film “Detective Conan: Black Iron Submarine” menyajikan kasus dengan segudang misteri dan petunjuk yang akan berujung pada kesimpulan kasus tersebut.
Sepanjang film, penonton akan merasa ikut serta menyelidiki peretasan Pacific Buoy dan penculikan Naomi dan Ai. Dengan misteri besar yang muncul di awal cerita, berbagai petunjuk muncul satu per satu seiring berjalannya cerita.
Meski ada beberapa penjelasan panjang mengenai sebuah petunjuk tertentu, namun hal ini tidak membuat penonton bingung dengan alur investigasi kasus tersebut.
Baca juga: Film horor “Susuk: The Curse of Beauty” akan dirilis pada 31 Agustus mendatang
Tak hanya menampilkan proses penyelesaian kasus yang membuat penonton memutar otak, “Detective Conan: Black Iron Submarine” juga menyuguhkan banyak adegan aksi apik ala film mata-mata “James Bond”.
Film “Detective Conan: Black Iron Submarine” mengangkat tema teknologi kecerdasan buatan atau AI, sebuah tren teknologi yang saat ini sedang digandrungi baik oleh masyarakat maupun pelaku industri teknologi secara global.
Beberapa kemampuan teknologi AI berkisar dari menghasilkan rekonstruksi wajah secara otomatis hingga palsu yang dalam atau kemampuan untuk membuat video atau foto yang direkayasa seolah-olah nyata ditampilkan tidak hanya sebagai bumbu pelengkap, tetapi sebagai elemen kunci dalam alur cerita.
Namun dalam film “Detective Conan: Black Iron Submarine” karakter Ran Mouri yang merupakan teman yang memiliki hubungan dekat dengan Conan bahkan sejak ia masih duduk di bangku SMA bernama Shinichi Kudo tidak mendapatkan banyak waktu untuk tampil, bahkan sebagai karakter sampingan.
“Detective Conan: Black Iron Submarine” akan menjadi film ke-26 dari serial animasi tersebut (animasi) “Detective Conan” diadaptasi dari komik (manga) oleh Aoyama Gosho dengan judul yang sama.
Komik detektif yang populer baik di Jepang maupun dunia ini bercerita tentang seorang siswa SMA sekaligus detektif bernama Shinichi Kudo yang tubuhnya mengecil akibat diracuni oleh kelompok kriminal Black Organization.
Dengan tubuhnya yang kini menyerupai anak kecil, Shinichi mengubah identitasnya menjadi detektif cilik jenius bernama Conan Edogawa. Shinichi atau yang beridentitas sebagai Conan tinggal bersama teman masa kecilnya, Ran Mori, dan ayahnya Kogoro Mori yang merupakan seorang detektif.
Baca juga: Timo Tjahjanto sedang menggarap film “The Shadow Strays” untuk Netflix
Film “Detective Conan: Black Iron Submarine” disutradarai oleh Yuzuru Tachikawa yang juga merupakan sutradara dari film ke-22 “Detective Conan” berjudul “Detective Conan: Zero the Enforcer” yang tayang pada tahun 2018 lalu.
Film ini diproduksi oleh rumah produksi TMS Entertainment yang sebelumnya sukses menggarap sejumlah serial animasi (anime) klasik termasuk “Lupin the Third”, “The Rose of Versailles”, “Hamtaro”, “D.Gray-man”, termasuk serial anime “Detektif Conan”.
Sejumlah pengisi suara Jepang terkenal berpartisipasi dalam produksi film “Detective Conan: Black Iron Submarine” termasuk Minami Takayama (Conan Edogawa), Megumi Hayashibara (Ai Haibara), Ikki Sawamura (Yosuke Makino), Wakana Yamazaki (Ran Mouri), dan Rikiya Koyama (Kogoro Mouri).
Selain itu, ada juga Kenichi Ogata (Professor Agasa), Yukiko Iwai (Ayumi Yoshida), Wataru Takagi (Genta Kojima), Ikue Otani (Mitsuhiko Tsuburaya), Naoko Matsui (Sonoko Suzuki), Yukitoshi Hori (Gin), dan masih banyak lagi.
Film “Detective Conan: Black Iron Submarine” akan tayang perdana di bioskop Indonesia pada 26 Juli mendatang.
Editor: Nusarina Yuliastuti
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023