Polri tegaskan TIP butuh kerjasama

Jakarta (Partaipandai.id) – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menegaskan, upaya penindakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) membutuhkan kerja sama semua pihak, artinya Polri tidak bisa bekerja sendiri.

“TIP juga tidak akan bisa bekerja sendiri. Tim TPPO juga akan bekerja sama dengan kementerian terkait, kemudian dengan Kementerian Luar Negeri dan seterusnya,” kata Dedi di Jakarta, Rabu.

Dedi mengatakan Polri tentu akan menindaklanjuti arahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) yang meminta Korps Bhayangkara untuk memperkuat kerja sama dengan Badan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) guna menekan tingginya angka tersebut. tingkat perdagangan orang (TPPO).

Baca juga: Polisi siap menghadapi kemungkinan keputusan banding yang etis

“Ya tentu apa arahan Menko Polhukam, Bareskrim segera menindaklanjuti, Polri sudah ada tim, di Bareskrim ada tim untuk TPPO,” kata Dedi.

Sebelumnya, Selasa (20/9), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperkuat kerja sama dengan Badan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) guna menekan tingginya angka perdagangan orang. orang (TPPO).

Ia juga mengatakan penguatan kerja sama diperlukan karena penyelesaian kasus TPPO cukup kompleks.

“Saya tahu banyak masalah. Jadi, tidak mudah bagi BP2MI atau Polri. Ini bukan hanya masalah teknis hukum, tetapi juga masalah politik dan berbagai hal. Sekarang, itu harus diselesaikan satu per satu. , khususnya mafia perekrutan tenaga kerja Kami akan tindak dulu. Kemudian, kami umumkan tidak main-main. Ini masalah kemanusiaan dan sudah menjadi perhatian nasional,” kata Mahfud saat memimpin rapat lintas lembaga. pertemuan yang dihadiri BP2MI dan Polri di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (19/9). seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa.

Menurutnya, kasus TPPO sudah berlangsung lama dan dalam praktiknya melibatkan berbagai pihak, antara lain penegak hukum, keimigrasian, dan permainan di tingkat daerah.

“Ini bukan hanya tentang polisi, tetapi juga tentang imigrasi, pengadilan, kejaksaan, catatan sipil, pemerintah daerah, ‘dukungan’ elemen, dan banyak masalah lain, seperti kemiskinan dan kebodohan,” katanya.

Karena itu, lanjut Mahfud, kasus TPPO menjadi salah satu fokus pembahasan pemerintah, bahkan sejak tahun lalu. Untuk itu, Mahfud meminta kepolisian memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya BP2MI.

Baca juga: Korlantas Polri bagikan ratusan paket sembako untuk korban kebakaran
Baca juga: Moeldoko mentransmisikan gaya kepemimpinan di Sekolah Staf TNI-Polri

Reporter: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *