“Banyak hal yang kita bicarakan tadi. Tentu kita tidak hanya membicarakan pemilu 2024 saja, tapi jauh lebih besar lagi, berbagai persoalan kebangsaan yang mungkin terjadi di negara kita saat ini, termasuk persoalan di DPR RI,” ujar Riefky di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Terkait Pilpres 2024, kata Riefky, Partai Demokrat dan Partai Gerindra saling menjaga etika politik. Ia mengatakan, Partai Demokrat memahami bahwa Partai Gerindra berada dalam koalisi yang berbeda, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Dan juga Partai Demokrat saat ini sedang berkoalisi untuk perubahan dengan Partai NasDem dan PKS. Tentu banyak hal yang kita bahas terkait Pilpres ini, termasuk keinginan kita agar pemilu dan pilpres berjalan dengan baik, damai, demokratis,” kata Riefky.
Baca juga: Prabowo menyebut Gerindra belum memutuskan arah koalisi
Ia juga menjelaskan, silaturahim melanjutkan pertemuan-pertemuan yang sebelumnya dilakukan oleh elite Partai Demokrat dan Partai Gerindra.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Sekadar informasi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Pacitan, Jawa Timur, pada Mei 2023.
Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjenguk Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Jakarta, pada Juni 2023.
“Hari ini, Munas yang kita selenggarakan sebenarnya melanjutkan rapat-rapat yang telah dilakukan, baik oleh Ketua Umum AHY maupun Pak SBY,” ujarnya.
Baca juga: Menhan Prabowo bertemu SBY di Pacitan untuk membahas masa depan bangsa
Riefky menambahkan, komunikasi kedua partai perlu dijaga karena banyak parpol (parpol) di Indonesia yang menjaga bangsa dan menjaga proses demokrasi.
“Kita ingin stabilitas politik nasional dibuat kondusif. Stabilitas politik nasional tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya, tidak hanya sebelum, tetapi selama dan setelah pemilu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muzani mengatakan kunjungannya ke DPP Partai Demokrat merupakan bagian dari silaturahmi politik dan melanjutkan persaudaraan antara keduanya.
“Ini upaya kami untuk melanjutkan ukhuwah yang telah dibangun,” kata Muzani.
Muzani menambahkan pertemuan tersebut membahas masalah kebangsaan dan kenegaraan. Kedua pihak saling bertukar pandangan dan pengalaman terkait bagaimana meyakinkan masyarakat pada Pemilu 2024.
“Kami juga berbicara tentang perlunya parpol eksis di legislatif, baik di kabupaten, kota, provinsi, bahkan DPR RI,” ujar Muzani.
Baca juga: Ahmad Muzani menemui Teuku Riefky di kantor DPP Partai Demokrat