loading…
Gunung Ruang di Sitaro, Sulawesi Utara kembali mengalami erupsi pagi ini, Selasa (30/4/2024) pukul 08.35 WITA. Tinggi kolom letusan 5.000 meter di atas puncak. Foto/PVMBG
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka hingga tanggal 30 April 2024 Pkl. 09.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Ruang Tetap Level IV (Awas),” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Pengamatan visual Gunung Ruang periode 15-30 April 2024 terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1.800 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 22-33°C. Kemudian, pada dini hari tadi pukul 01.15 WITA terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter.
Bahkan, dari atas puncak Gunung Ruang disertai suara gemuruh dan gempa terasa menerus. Selanjutnya erupsi pada pukul 08:35 WITA dengan tinggi kolom letusan teramati ± 5000 meter.
PVMBG juga melaporkan bahwa jumlah kejadian Gempa Vulkanik Dalam dan Dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma.
“Kenaikan aktivitas ini dalam berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava),” ujar PVMBG.
Dilaporkan bahwa terjadi gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 WITA sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat. Erupsi terjadi dengan kolom erupsi disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens.
PVMBG mengatakan pada tingkat aktivitas Gunung Ruang Level IV (Awas) maka masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
“Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km,” katanya.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.
(ams)