Memuat…
Ilustrasi peretas menyerang data pribadi warga China dan menjualnya. FOTO/ IST.
BACA JUGA – Serang Indonesia, Hacker Pakai Nama Pos Indonesia
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku pencurian data tersebut. Namun, diduga hal tersebut dilakukan oleh seorang pengguna internet anonim bernama ‘ChinaDan’.
Dia diduga kuat sebagai pelaku pencurian data karena baru-baru ini memposting lebih dari 23TB data di forum hacker Breach Forum, seperti dilansir Metro50, Kamis (7/7/2022).
Data tersebut dijual oleh ChinaDan dengan harga 10 Bitcoin atau setara dengan Rp. 3 miliar. Sayangnya, data tersebut telah diverifikasi oleh wartawan dari Wall Street Journal dan dikatakan bahwa data tersebut asli.
Verifikasi dilakukan dengan menelepon puluhan orang yang datanya beredar. Dan ditemukan bahwa sembilan dari sepuluh data yang dijual adalah data pribadi yang benar-benar asli.
Para ahli melihat data 1 miliar warga China bisa bocor karena adanya bug di sistem data pemerintah China. Mereka juga menilai bahwa peretasan ini adalah yang terbesar dan terburuk dalam sejarah.
Perlu diketahui, pencurian data berskala besar ini terjadi tak lama setelah China mengesahkan undang-undang baru yang mengatur bagaimana informasi dan data pribadi ditangani.
Konstitusi Perlindungan Informasi Pribadi Tiongkok mewajibkan lembaga pemerintah untuk melindungi informasi warga, tetapi sayangnya negara gagal melakukannya. Ini merupakan pukulan besar bagi pemerintah China.
(wb)