Hal ini dilakukan karena kerbau baru saja datang dari Kabupaten Tana Toraja yang saat ini merupakan daerah paling parah penyebarannya PMK beberapa hari ini.
Baca juga: Asuransi Usaha Peternakan Sapi Mensejahterakan Peternak di Sinjai
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Burhanuddin, mengatakan pihaknya melakukan langkah antisipasi dengan melakukan karantina terhadap hewan-hewan yang terindikasi tersebut. PMK untuk mencegah penyebaran virus.
“Hingga saat ini di Kabupaten Sinjai belum ditemukan sapi mati terkena PMK, hanya hewannya dikarantina sementara. Di Tana Toraja sudah ada kerbau yang kita tahu Toraja sekarang sudah mendeteksi virus PMK,” katanya, Rabu (13/07/2022).
Ia menjelaskan, pihaknya telah mengkarantina lima ekor kerbau, dan akan diperiksa kondisi kesehatannya. “Lokasinya di Desa Gareccing, Sinjai Selatan,” jelasnya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, lanjutnya, juga akan mengeluarkan surat keputusan terkait larangan masuknya sapi ke Sinjai untuk mencegahnya. PMK di Sinjai.
Ia juga mengimbau kepada pemilik ternak di daerah untuk mewaspadai PMK, apalagi, kata Burhanudin, saat ini di daerah tetangga (Kabupaten Bone), di Kabupaten Patimpeng, sembilan ekor sapi positif PMK.
“Kecamatan Patimpeng cukup dekat dengan Kabupaten Sinjai. Kami meminta semua peternak sapi di Sinjai mewaspadai penyakit tersebut karena saat ini ada sapi tetangga yang terjangkit penyakit tersebut. PMK“harapnya.
halaman pertama