..pesan untuk orang normal jangan memandang rendah penyandang disabilitas,
Ambon (Partaipandai.id) – Awak Tari Halong Rakyat (PHD Crew) asal Kota Ambon, Maluku menjuarai tiga lomba tarian jalanan Eat D’Beat 2022 tingkat nasional di Bandung, Jawa Barat, setelah mengusung konsep koreografi terkait disabilitas.
“Konsepnya kami hadirkan menari yang berisi pesan bahasa isyarat bagi penyandang tunarungu,” kata Crew Manager PHD Anne Stageary saat dihubungi Antara dari Ambon, Senin.
PHD Crew adalah grup tarian jalanan dari Ambon yang pernah meraih juara kedua pada Indonesian Hip Hop International Dance Championship 2019. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari anak muda dan kini beranggotakan 20 orang.
Anne menjelaskan kompetisi Eat D’Beat adalah kompetisi tarian jalanan terbesar di Indonesia yang dapat diikuti secara langsung oleh PHD Crew setelah sebelumnya terkendala oleh pandemi COVID-19. Mereka terpilih sebagai finalis setelah mengirimkan video untuk kategori tersebut kru tahun ini.
PHD Crew menjadi salah satu dari 12 finalis yang berlaga di kompetisi tingkat nasional, dan hanya kalah dari grup HBS dari Surabaya yang akhirnya menjadi juara pertama dan GO dari Jakarta yang keluar sebagai juara kedua.
Menurut Anne Stageary, kesembilan penari Crew PHD yang tampil di final yang berlangsung pada 29 Oktober 2022 itu berusaha semaksimal mungkin. Mereka terinspirasi oleh penyandang disabilitas yang masih bisa berprestasi, sehingga mereka memutuskan untuk mengadopsi koreografi tari yang menggabungkan bahasa isyarat tuli dengan gerakan. tarian jalanan.
Penampilan PHD Crew terlihat unik karena mereka menari dengan latar belakang layar yang menampilkan seseorang dengan bahasa isyarat tunarungu. “Pesan yang ingin disampaikan agar manusia dengan keterbatasan tetap bisa berkreasi, tetap bisa bermanfaat. Dan pesan untuk manusia normal jangan meremehkan penyandang disabilitas,” ujarnya.
Awak PHD menempuh jarak yang cukup jauh untuk bertanding di ajang tersebut karena harus berlayar selama empat hari dengan menggunakan kapal dari Ambon menuju Jakarta dan melanjutkan perjalanan menuju Bandung selama kurang lebih tiga jam dengan menggunakan bus. Dikatakannya, kompetisi ini menjadi pembelajaran bagi Crew PHD untuk mengetahui kelemahan mereka dan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi.
Anne mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku yang telah mendukung Awak PHD untuk mengikuti lomba tersebut. Sebelumnya, Dispar Maluku menggelar acara bertajuk “Anak Muda Kreatif” untuk menggalang dana sebelum berangkat ke Bandung pada awal Oktober 2022.
Kepala Dinas Pariwisata Maluku Afandi Hasanusi mengapresiasi Awak PHD yang telah bekerja keras meraih prestasi. Keberhasilan ini turut mengharumkan nama Kota Ambon dan Provinsi Maluku ke tingkat nasional.
“Proses tidak akan mengkhianati hasil,” kata Afandi Hasanusi kepada Antara.
Menurut dia, Gubernur Maluku Murad Ismail memberikan arahan untuk terus mendukung penuh kegiatan positif yang dilakukan berbagai komunitas. Hal ini dikarenakan komunitas merupakan salah satu elemen penting dalam pentahelix atau lima elemen kolaborasi untuk kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media publikasi.
“Untuk seluruh komunitas, mari— tas tas menyuarakan kegiatan positif, mengubah pola pikir, menggali potensi wisata Maluku yang luar biasa,” kata Afandi Hasanusi.
Baca juga: Dinas Pariwisata Maluku dukung Awak PHD berlaga di pentas nasional
Reporter: FB Anggoro
Editor: M Razi Rahman
Redaksi Pandai 2022