Sidoarjo, NATION Daily – Calon Bupati Sidoarjo (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) berupaya menggali potensi desa. Upaya ini untuk dikembangkan dan menjadi program kerja ketika terpilih sebagai Bupati Sidoarjo.
Salah satunya adalah potensi budidaya jeruk di Desa Bakung Pringgodani, Kecamatan Balongbendo. Di desa ini, BHS menilai budidaya jeruk nipis dan jeruk serta lengkeng dapat dikembangkan. Apalagi saat wabah Corona, banyak orang membutuhkan jeruk nipis sebagai campuran minuman racikan tradisional.
BHS menyatakan bahwa supply and demand perlu diatur (supply and demand). Tujuannya agar petani jeruk tidak merugi.
“Oleh karena itu, pemasaran online harus dibantu agar dikenal pasar dalam dan luar negeri,” kata politisi Partai Gerindra itu di sela-sela kegiatan penyemprotan disinfektan di Desa Bakung Pringgodani, Selasa (14/4).
Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 itu memaparkan, selain pemasaran, kendala lain yang dihadapi petani jeruk yakni masalah stok pupuk, pestisida, dan obat perangsang buah. BHS mengatakan, hal ini harus mendapat perhatian Dinas Pertanian Sidoarjo agar hasil jeruk nipis melimpah dan jeruk manis lebih legit dan buahnya bagus.
Petani jeruk nipis di Desa Bakung Pringgodani, Sugeng, mengatakan ada tujuh warga sekitar yang melakukan budidaya jeruk nipis. Diakuinya, pasokan pupuk sering terlambat. “Masalah lainnya, saat panen, harga jeruk turun. Oleh karena itu, kami berharap Pak BHS dapat membantu mengembangkan potensi pertanian jeruk di desa kami,” kata Sugeng.
Di hari yang sama, BHS dan tim relawan juga menggelar sosialisasi penyemprotan disinfektan untuk pencegahan Covid-19 di Desa Kedung Sukodani, Kecamatan Balongbendo. Di desa ini, BHS juga menggali aspirasi warga yang beternak ayam dan menggeluti usaha pembuatan kerupuk. (st/rd)