Jakarta (Partaipandai.id) – Penyedia ekosistem blockchain dan infrastruktur crypto Binance meluncurkan Program Pelatihan Penegakan Hukum Global untuk memberikan panduan operasional tentang cara memerangi kejahatan dunia maya dan keuangan kepada tiga lembaga pemerintah Thailand, yaitu Kantor Anti Pencucian Uang (AMLO), Polisi Kerajaan Thailand, dan Departemen Investigasi Khusus (DSI).
Dalam siaran resmi yang diterima Senin, Binance menjelaskan bahwa dalam satu tahun terakhir, tim Investigasi Binance telah melakukan dan berpartisipasi dalam lebih dari 30 lokakarya antikeuangan dan kejahatan dunia maya dengan penegak hukum di berbagai negara, termasuk Argentina, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman , Israel, Belanda, Filipina, Swedia, Korea Selatan, dan Inggris Raya.
Namun, ini adalah pertama kalinya tim Binance menyelenggarakan lokakarya semacam itu untuk otoritas Thailand, di mana program ini dirancang untuk mendukung pemerintah dalam memberikan respons berbasis pengetahuan terhadap industri kripto yang berkembang pesat.
Pelatihan dua hari di Bangkok mencakup lokakarya tatap muka tentang konsep aset dasar blockchain dan crypto, aspek praktis dalam menyelidiki cryptocurrency, serta wawasan tentang lingkungan peraturan mereka yang terus berkembang. Kebijakan anti-pencucian uang (AML) dan metode investigasi yang dikembangkan Binance untuk mendeteksi dan mencegah perilaku kriminal juga dibahas secara rinci.
Pada sesi pembukaan, Jarek Jakubcek, Kepala Intelijen dan Investigasi di Binance APAC mengatakan, “Menurut pengalaman saya, hampir tidak mungkin menjadi penyelidik cryptocurrency yang baik tanpa mengetahui dasar-dasarnya.”
“Penyelidik perlu head-to-head dalam mencoba transaksi cryptocurrency karena hal itu akan menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang pembentukan industri ini,” kata Jarek.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
“Setiap negara memiliki perspektif yang berbeda tentang regulasi mata uang kripto. Di Binance, kami bekerja sama dengan otoritas hukum terkait untuk membantu penyelidik memahami pengetahuan dasar dan prinsip mata uang kripto untuk melindungi pengguna, termasuk di Thailand,” tambahnya.
Ia menambahkan, kerangka regulasi aset digital kini telah berevolusi untuk menjawab konteks masing-masing wilayah. Sementara perubahan konstan menimbulkan tantangan, Binance juga mengakui bahwa evolusi ini menghadirkan peluang untuk memahami dampak setiap pendekatan peraturan yang berbeda terhadap industri secara keseluruhan.
Baca juga: Cristiano Ronaldo merilis koleksi NFT
Baca juga: CEO Binance membahas masa depan teknologi industri di B20 Bali
Baca juga: Binance membuka cabang teregulasi dari Bank Sentral Bahrain
Reporter: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022