Bukittinggi (Partaipandai.id) – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat berkomitmen untuk terus melestarikan harimau sumatera yang saat ini dipusatkan di Balai Konservasi Satwa Liar dan Kinantan (TMSBK).
Pemerintah Kota Bukittinggi dinilai berhasil mengembangkan Harimau Sumatera karena terjaga kemurniannya dari perkawinan sedarah (Inbrending).
Kepala TMSBK Silvirawane Ria Putri di Bukittinggi, Sabtu mengatakan, peringatan Hari Harimau yang digelar selama tiga hari di Bukittinggi dengan antusias tinggi dari masyarakat selama kunjungan.
Dikatakannya, saat ini jumlah harimau di TMSBK sebanyak tujuh ekor dalam keadaan sehat dan dewasa.
Baca juga: Dua Harimau Sumatera dilepasliarkan dari BBKSDA-BBTNKS Sumut di Jambi
“Saat ini ada tujuh ekor harimau dengan empat betina dan tiga jantan, semuanya dewasa, antusiasme warga cukup tinggi dengan indikator sengaja meminta tanda tangan kepada pengunjung,” ujarnya.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Menurutnya, TMSBK terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung melalui penambahan fasilitas dan jumlah satwa.
“Penambahan satwa sedang dalam perencanaan, Aviari Park juga harus dilengkapi dengan jenis burung lain, kami bekerjasama dengan pihak lain, saat ini TMSBK memiliki 350 individu satwa,” ujarnya.
Baca juga: Sosialisasi penyelamatan harimau sumatera diadakan di sekolah Bengkulu
Wako Bukittinggi Erman Safar mengatakan, penyebab turunnya populasi harimau karena sempitnya habitat dan tempat tinggalnya karena aktivitas manusia yang membuka hutan tanpa kendali dan perburuan harimau untuk diperdagangkan.
“Agar populasi harimau bisa tetap terjaga, pemerintah Kota Bukittinggi berkomitmen untuk menjaga kelangsungan hidup harimau, khususnya harimau sumatera,” ujarnya.
Walikota mengajak semua pihak untuk dapat melestarikan harimau khususnya harimau sumatera dengan menjaga populasi dan habitatnya di sepanjang hutan Bukit Barisan serta mencegah perdagangan satwa yang dilindungi tersebut.
Baca juga: BKSDA meragukan keaslian video penampakan harimau sumatera
Reporter: Miko Elfisha
Editor: Joko Susilo
Redaksi Pandai 2022