Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim akan mendukung penuh setiap proses dan tahapan yang sedang berjalan untuk menyukseskan Pilkada Jatim.
SURABAYA, Partaipandai.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan petugas pencocokan dan penelitian (coklit) KPU Surabaya saat Pilkada Serentak 2020 di kediamannya, Jalan Jemursari Surabaya, Minggu (27/7).
Kedatangan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) tersebut didampingi langsung oleh Ketua KPU RI, Arif Budiman. Arief ingin memastikan apakah pelaksanaan Coklit di Surabaya sudah sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti yang diharapkan.
Sama halnya dengan warga Surabaya lainnya, saat Coklit dikalahkan, Gubernur Khofifah menunjukkan fotokopi Kartu Keluarga (KK), KTP kepada petugas PPDP sebagai kelengkapan kelengkapan setiap warga dalam Pilkada Surabaya 2020. Gubernur pun menjawab setiap pertanyaan yang dibutuhkan petugas.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim akan mendukung penuh setiap proses dan tahapan yang sedang berjalan untuk menyukseskan Pilkada Jatim. Ia mempersilakan seluruh anggota dan pejabat KPU jika membutuhkan dukungan pelayanan kesehatan terkait pandemi Covid-19, baik terkait kemungkinan reaktif maupun swab test bisa berkoordinasi dengan tim satgas provinsi Jatim.
“Coklit merupakan tugas yang membutuhkan komitmen luar biasa karena harus door to door di masa pandemi Covid-19. Jadi, beginilah cara kami mendukung proses demokrasi di pemilukada mendatang. Silakan gunakan fasilitas dari Pemprov Jatim jika ada petugas KPU yang terindikasi reaktif dan membutuhkan layanan swab dan pengobatan,” kata Khofifah di depan Arief Budiman.
Khofifah juga meminta pemilih yang didatangi petugas coklit untuk aktif mendukung mereka agar tidak ada stigma petugas bisa membawa virus Covid-19. PPDP juga wajib menggunakan perangkat yang dapat melindungi diri sendiri dan masyarakat. Dia menekankan bahwa melindungi hak untuk memilih adalah bagian penting dari proses demokrasi. Kepada seluruh pemilih di Jatim, Khofifah meminta agar petugas Coklit bisa menerima dalam melakukan proses verifikasi yang dilakukan dengan menyiapkan data-data yang dibutuhkan.
“Dukungan kami kepada petugas Coklit akan memudahkan langkah dan sekaligus mewujudkan proses demokrasi di Indonesia,” jelasnya.
Khofifah juga mengapresiasi langkah KPU RI untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama masa pemungutan suara dengan mengatur pemilih untuk hadir secara bergiliran ke TPS sesuai waktu yang ditentukan agar tidak terjadi kerumunan.
Sementara itu, Ketua KPU RI Arif Budiman menjelaskan, beberapa daerah yang dikunjunginya belum menemukan kejadian luar biasa sehingga PPDP tidak bisa menjalankan tugasnya. Di beberapa tempat ada catatan tapi BPS bisa menyelesaikannya. Misalnya ada petugas yang reaktif kemudian diisolasi, sedangkan yang lain diganti petugas. Semuanya masih bisa berjalan sesuai tahapan yang ada.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang telah bersedia dikunjungi secara langsung. Tujuan pertama kami adalah memastikan apakah PPDB kami mampu bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Kedua, karena tokoh-tokoh yang kita kunjungi bisa menjadi endorsement dan pemberitaan di media sehingga kedatangan PPDB bisa disambut baik oleh pemilih dengan memberikan data,” kata Arif.
Sehari sebelumnya (25/7), Arif turut mendampingi petugas yang melakukan browning di rumah Saifullah Yusuf dan Dahlan Iskan. Saat itu, Arif memastikan petugas yang dirawat karena Covid-19 juga mendapatkan hak pilihnya. Petugas yang melayani akan mengenakan pakaian hazmat lengkap. Sedangkan yang harus mengambil di rumah harus disertai dengan dokumen kesehatan yang masih berlaku.
Soal pelaksanaan kampanye, menurut Arief, tidak ada perubahan regulasi meski di tengah pandemi. Kampanye reli dan kampanye terbuka masih diizinkan.
“Hanya saja, PKPU no 6 mengatur pembatasan jumlah peserta. Kalau di ruangan tertutup, kapasitasnya hanya 40 persen dari yang seharusnya. Dan harus mendapat rekomendasi dari instansi terkait penanganan pandemi,” kata Arief. (dev/lan/ns)