Memuat…
500 santri, ulama, dan masyarakat Gunungkidul, DIY menyatakan dukungannya terhadap gerakan Ganjar Presiden 2024.(Ist)
Hal inilah yang membuat 500 santri, ulama, dan masyarakat Gunungkidul, DIY menyatakan dukungannya terhadap gerakan ‘Presiden Ganjar 2024’. Dukungan ini dideklarasikan dalam acara Gebyar Sholawat dan Doa Bersama yang digagas oleh relawan Santri Support Ganjar (SDG), Sabtu (27/8/22).
“Perayaan Sholawat ini merupakan ikhtiar untuk akhirat, karena ikhtiar duniawi kita ada agenda seperti safari pesantren, membantu UMKM, kemudian arisan untuk majelis taklim, jumat berkah untuk berbagi, dan safari ustadz,” kata Koordinator Wilayah SDG DIY, Ijtihadul Umam di Pesantren Pondok Nur Thoha, Ngalipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Menurut Umam, hal itu sudah menjadi bagian dari kepribadian Ganjar, selama kepemimpinannya selalu merangkul masyarakat pesantren, dari santri hingga ulama. Bahkan, kepedulian Ganjar terhadap pendidikan pesantren sangat menonjol dengan langkah-langkah konkrit dalam memperjuangkan penyusunan rancangan peraturan daerah (Raperda).
Ini adalah bagian dari karakter Ganjar yang peduli pada masyarakat kecil, memiliki integritas, dan selalu jujur apa adanya.
“Seperti tagline-nya, ‘Ya Tuhanku Umat, Jabatan Hanya Amanah’, beliau sangat memperhatikan pesantren dengan Raperda Fasilitasi dan Sinergitas Penyelenggaraan Pondok Pesantren. Sehingga nantinya santri bisa lebih berkualitas dan berdaya saing. dalam menghadapi dunia luar,” jelas Umam.
Umam berkomitmen mengkonsolidasikan dukungan masyarakat DIY di seluruh daerah agar aspirasi ‘Penghargaan Presiden 2024’ dapat terwujud.
“Tentunya kami akan terus berupaya untuk mendekatkan Pak Ganjar Pranowo dengan masyarakat DI Yogyakarta. Semoga Pak Ganjar menjadi Presiden di tahun 2024 untuk Indonesia yang lebih maju,” kata Umam.
Senada dengan itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nur Thoha, KH. M. Sujadi Abdul Majid mengatakan memberikan dukungan penuh kepada Ganjar Pranowo. Kedekatan dan kepedulian Ganjar terhadap ulama dan pesantren menyentuh hatinya. Ganjar akan membawa Indonesia maju.
“Bukan, saya bukan pol, saya bukan pol kan? Saya minta tolong, kiai, kiai, tidak mengajak. Mbah Khalil Bangkalan, saya ke sana, Bu Hasyim Asyhari, niat saya untuk Pak Ganjar,” kata KH M. Sujadi.
Menurutnya, Ganjar adalah sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Panah cinta terpancar melalui sikapnya yang populis, tegas, adil, berwibawa, dan anti korupsi.
“Dia orangnya baik, terbukti dengan dua periode dia disukai masyarakat Jawa Tengah. Artinya bukan hanya penampilannya saja, tapi akhlaknya yang baik, apalagi dekat dengan para santri, otomatis bisa bergaul satu sama lain. lainnya,” pungkasnya.
(mengomel)
