Jakarta (Partaipandai.id) – Berjejaring di media sosial kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di era digital, sehingga setiap warga negara perlu memahami pentingnya perlindungan data dan keamanan data pribadi saat menggunakan media sosial.
Berkaca dari hal tersebut, ITSEC Asia, perusahaan keamanan siber di Asia Pasifik, membagikan enam langkah yang dapat dilakukan pengguna media sosial untuk mencegah data pribadi mereka dicuri atau dicuri.
Langkah pertama adalah membedakan alamat email (surat elektronik) untuk media sosial dan layanan perbankan.
“Masih banyak orang yang menggunakan satu alamat email untuk segala kebutuhannya mulai dari layanan perbankan, transaksi, media sosial, berlangganan, dan lain-lain. Hal ini akan sangat berbahaya bagi data pribadi masing-masing karena ketika email diserang, semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan untuk dicuri. Oleh karena itu, gunakan alamat email untuk keperluan masing-masing, misalnya menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial,” kata Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, dikutip dari siaran pers, Rabu.
Baca juga: Penerapan POJK TI bagi Bank Umum mewajibkan bank untuk menjaga ketahanan siber
Selanjutnya, pengguna media sosial juga harus secara berkala mengganti password jejaring sosialnya agar tidak mudah ditebak oleh pencuri data.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Sesederhana kedengarannya, mengubah kata sandi secara teratur adalah salah satu cara paling mudah untuk menjaga data pribadi agar tidak dicuri.
Langkah ketiga yang perlu Anda lakukan untuk tetap aman di media sosial adalah tidak hanya mengklik tautan yang mencurigakan.
Baca juga: Netizen disarankan untuk melindungi perangkat digital untuk mencegah kejahatan dunia maya
Banyak sekali informasi yang beredar di media sosial yang perlu kita cek ulang, dan jangan tergiur dengan link yang justru mencurigakan.
Hal ini untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data akun dan data pribadi lainnya.
Langkah keempat, pastikan Anda mengenali fitur keamanan aplikasi dan memanfaatkannya.
Dalam aplikasi media sosial, sebenarnya ada berbagai fitur keamanan yang disediakan, seperti Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), Enkripsi ujung ke ujung, pengaturan privasi, peringatan login akun, dan lain-lain.
Kenali dan aktifkan fitur tersebut untuk meningkatkan keamanan saat bermedia sosial.
Tips kelima yang sepertinya sering terlupakan namun sebenarnya penting untuk menjaga data privasi Anda adalah berhati-hati saat menggunakan aplikasi Virtual Private Network (VPN).
Khusus untuk pengguna VPN gratis, Anda perlu berhati-hati karena kemungkinan data pribadi di perangkat kita dicuri oleh penjahat cyber.
Selain itu, potensi infeksi malware juga dapat menyusup ke VPN yang tidak berbayar, oleh karena itu sebisa mungkin jika mengakses layanan jejaring sosial atau keuangan lebih baik tidak menggunakan VPN.
Terakhir, jangan pernah membagikan informasi penting di media sosial.
Informasi penting terkadang secara tidak sadar dibagikan langsung oleh pengguna media sosial sehingga korban pencurian data sebenarnya secara tidak langsung mengungkapkan kelemahannya sendiri.
Misalnya, foto tiket atau paspor, foto bukti vaksinasi, foto KTP, bahkan informasi terkait nomor ponsel pribadi terkadang sembarangan diunggah ke dunia maya melalui media sosial.
Andri juga menambahkan, jika ada masyarakat yang terkena serangan siber pembobolan akun media sosial, hendaknya segera melakukan upaya untuk meminta perubahan kata sandi pada aplikasi dan juga menghubungi layanan dukungan dari platform untuk dibantu pemulihannya. akses akun yang dicuri.
“Mirip dengan menjaga keamanan di dunia nyata, menjaga keamanan di dunia digital adalah tindakan ekstra yang mungkin membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Namun tindakan ini sangat penting karena dampak pencurian data pribadi sama besarnya dengan dampak yang ditimbulkan ketika barang milik kita dicuri orang lain,” pungkas Andri.
Baca juga: Tips aman dan nyaman berinteraksi di media sosial
Baca juga: Cara berinteraksi dengan aman dan nyaman di Facebook
Baca juga: Orang tua berada di garis depan melindungi anak-anak dari kejahatan dunia maya
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022