Jakarta (Partaipandai.id) – Google melalui anak usahanya Jigsaw akan meluncurkan kampanye di sejumlah negara Eropa untuk mengatasi hoaks soal pengungsi dari Ukraina.
Baca juga: Cara mengaktifkan fitur perlindungan di Google Chrome
Jigsaw, dikutip Reuters, Jumat, berkolaborasi dengan psikolog dari universitas di Cambridge dan Bristol, Inggris untuk konten video berdurasi 90 detik. Kampanye ini ditargetkan di Slovakia, Polandia dan Republik Ceko.
“Kami melihatnya sebagai eksperimen pertama, jadi ada kemungkinan pendekatan ini dapat diperluas ke negara lain,” kata Beth Goldberg, kepala penelitian di Jigsaw.
Goldberg juga mengatakan Polandia memiliki sejumlah besar pengungsi Ukraina, sementara Republik Ceko dan Slovakia dapat mengatur jalan bagi negara-negara Eropa lainnya.
“Jika Anda mengatakan apa yang benar dan apa yang salah, orang akan berdebat … tetapi, yang dapat diprediksi adalah cara yang akan digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah, seperti yang terjadi dalam krisis Ukraina,” kata penulis utama penelitian yang digunakan oleh Kampanye. itu, Jon Roozenbeek.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Video pendek akan ditayangkan di slot iklan di YouTube dan platform media sosial lainnya, seperti Twitter, TikTok, dan Facebook. Melalui konten ini, Google mengajak masyarakat untuk mengenali manipulasi emosional dan indikasi mengkambinghitamkan orang atau kelompok lain dalam sebuah berita.
Kampanye ini juga bertujuan untuk membangun ketahanan narasi anti-pengungsi. Google bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah lokal, pemeriksa fakta, dan akademisi.
Baca juga: Konsumen Austria memprotes Google mengirim email iklan
Baca juga: Google Wallet diluncurkan di Afrika Selatan
Baca juga: Google memperbaiki Pencarian sehingga hasil pencarian dapat diandalkan
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022