Jakarta (Partaipandai.id) – Asosiasi Digital Indonesia (IDA) sebagai asosiasi yang menaungi para pelaku industri periklanan digital di Tanah Air mengatakan tren periklanan di pasar atau pasar online kini mulai populer dan akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Ketua IDA Dian Gemiano saat menjelaskan tren periklanan yang dilakukan para pengusaha dan brand untuk meningkatkan pertumbuhan pasar mereka di tengah kondisi disrupsi digital.
“Jadi awalnya iklan dari media konvensional seperti media cetak dan TV, kemudian dalam 10 tahun terakhir semuanya mulai beralih ke media digital. Kemudian ada juga tren iklan di Pos Media atau outlet seperti minimarket, sekarang beralih ke platform pasar Suka perdagangan elektronik,” kata Gemi dalam diskusi dengan AppsFlyer dan Line Bank di Jakarta, Kamis.
Misalnya, industri fintech yang kini mulai merambah periklanan di Internet perdagangan elektronik untuk menarik dan meningkatkan pertumbuhan pengguna dan transaksi.
Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat e-commerce sebagai platform digital memberikan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan transaksi secara online.
Transaksi online ini sejalan dengan fungsi fintech yang memanfaatkan teknologi untuk solusi di sektor keuangan.
“Perusahaan termasuk tekfin bersalju pengeluaran (iklan) sudah ada di media yang berbasis kinerja. Jadi memprioritaskan akuisisi, seperti meminta untuk menginstal aplikasi dan sejenisnya. Jadi sekarang tidak lagi menargetkan kesadaran tapi sudah ke akuisisi. Dan kinerjanya memang tumbuh lebih cepat mengingat ada transaksi di media,” kata Gemi.
Jika melihat industri fintech, sangat mungkin tren iklan di pasar akan terus tumbuh dan membantu fintech tumbuh lebih cepat.
Dari sisi positifnya, penggunaan ruang digital khususnya pasar sebagai ruang iklan diharapkan mampu meningkatkan literasi terkait keuangan digital dan membuat masyarakat Indonesia lebih cepat beradaptasi dengan layanan digital.
Sementara untuk media konvensional dan media online, Gumi mengatakan kondisi ini harus menjadi tantangan untuk dapat menjawab kebutuhan pasar terkait periklanan agar dapat terus bersaing secara seimbang dan sehat.
Baca juga: Media luar ruang digital diprediksi akan menjadi tren periklanan
Baca juga: Lebih dari 50% anak Indonesia dipengaruhi oleh iklan digital dalam berbelanja
Baca juga: Tren jual beli properti bergeser ke ranah online
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022