memuat…
Pengurus Besar Persatuan Islam Nusantara (PB PIN) menggelar Dialog Nasional Energi Indonesia di Jakarta, Sabtu (18/3/2023). Foto: SINDOnews/Dok
B40 merupakan biofuel campuran antara minyak sawit (CPO) dan solar dengan komposisi masing-masing 40 dan 60.
Ketua Umum PB PIN Awaludin mengatakan Dialog Kebangsaan digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap cadangan migas Indonesia yang semakin menipis.
“Kita tahu cadangan minyak kita pada 2022 sekitar 3,9 miliar barel, sedangkan kebutuhan minyak rakyat Indonesia pada 2023 sekitar 1,1 juta barel per hari,” kata Awaludin.
Awaludin mengatakan dengan semakin menipisnya cadangan minyak Indonesia, maka harus dilakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan minyak masyarakat Indonesia.
“Salah satu bentuk upaya mengatasi menipisnya cadangan minyak kita adalah dengan menghadirkan EBT, dalam hal ini B40,” ujarnya.
Menurut Awaludin, B40 hadir untuk mengurangi dampak kebutuhan energi fosil masyarakat Indonesia. Kehadiran B40 juga akan membantu perekonomian Indonesia ke depan.
“Di sisi lain, hal ini juga dapat meningkatkan penerimaan negara jika nantinya B40 dijadikan komoditas ekspor ke negara-negara dunia,” ujar Awaludin.
Awaludin berharap B40 terus meningkat dan menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
“Bahkan bila perlu, Indonesia akan menjadi pionir bagi negara-negara dunia dalam hal produksi B40 nantinya,” pungkasnya.
Dialog dengan tema “EBT B40 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan untuk Indonesia Maju” ini dihadiri oleh tiga pembicara yaitu Akbar Idris (Pemerhati Energi), Bintang Wahyu Saputra (Ketua PB SEMMI 2023 – 2026), dan Ahmad S Anwar (Direktur ASA Indonesia).
PB PIN juga mengundang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengirimkan materi melalui video terkait energi berkelanjutan EBT B40 untuk Indonesia maju.
(thm)