Studi yang dilakukan sekelompok peneliti dan dipimpin oleh Institut Ilmu Fisika Hefei yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China, itu dipublikasikan dalam jurnal Matter pada Kamis (11/1).
Menurut studi itu, GQD memberikan sarana yang menjanjikan dan ekonomis dalam terapi kemodinamik (chemodynamic therapy/CDT) tumor. Namun, aktivitas katalitis yang terbatas pada GQD menimbulkan beragam tantangan yang besar untuk aplikasi klinisnya, terutama di bawah kondisi katalitis yang menyulitkan.
Guna meningkatkan kinerja katalitis dari bahan pembantu nanokatalitis berbasis GQD, tim peneliti tersebut merancang GQD menggunakan strategi pendadahan diatomik (diatomic doping strategy).
Menurut studi tersebut, GQD telah terbukti memiliki aktivitas peniruan peroksidase yang mengesankan. Hasilnya, GQD sangat efektif dalam menginduksi proses apoptosis dan ferroptosis sel kanker secara in vitro.
GQD juga menyasar tumor secara selektif, dengan tingkat penghambatan tumor setinggi 77,71 persen untuk penyuntikan intravena dan 93,22 persen untuk injeksi intratumoral, tanpa adanya efek samping yang tidak tepat sasaran.
“Hasil GQD yang terbuat dari selaput darah merah itu sangat efektif dalam menangani tumor dengan sedikit efek samping,” ujar Liu Hongji, anggota tim peneliti tersebut.
“Salah satu keunggulan nanozyme ini adalah bebas logam. Selain itu, nanozyme ini berfungsi sebagai biokatalis seperti peroksidase yang sangat baik,” imbuh Liu.
Nanozyme yang bebas obat-obatan, spesifik terhadap target, dan jinak secara biologis itu memiliki potensi yang besar sebagai biokatalis yang ampuh untuk digunakan dalam penanganan kanker yang aman, demikian menurut studi tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © Partaipandai.id 2024