Jakarta (Partaipandai.id) – Direktur Joko Anwar mengatakan ingin memberikan pengalaman sinematik dengan menetapkan standar atau benchmark (tolak ukur) di “Servant of Satan 2: Communion” menjadi satu tingkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan film pertama.
“Karena kami (kru dan pemain) telah sepakat ‘Pelayan Setan 1’ adalah standar (tolak ukur) adalah yang terendah, mau tidak mau kita harus membuat ‘Demon Servant 2’ lebih tinggi dalam hal pencapaian. berceritaestetika, teknis, dan sebagainya,” kata Joko di Epicentrum XXI, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Trailer “Satan’s Servant 2: The Communion” rilis, tayang perdana 4 Agustus 2022
Mengingat standar yang lebih tinggi, Joko dan tim produksi membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk mempelajari dan mempersiapkan sekuel “Servant of Satan” agar lebih matang.
“Semua setuju bahwa persiapannya panjang sehingga nanti ketika ‘Servant of Satan 2’ keluar, tidak hanya menjadi film horor sekaligus hiburan, tetapi juga bisa menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan oleh Indonesia untuk presentasi kita. dunia karena ini aset kita,” lanjut Joko.
Lebih lanjut, ia memandang bahwa sastra cerita horor yang dimulai dari cerita rakyat hingga mitologi merupakan kekuatan yang ditawarkan Indonesia kepada dunia. Karena itu, kata Joko, harus diperlakukan dengan hormat.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
“Salah satu aset terbesar kami adalah perpustakaan horor. Saya sudah berulang kali mengatakan bahwa jika kita ingin menilai apa yang kita miliki, yang terbesar adalah literatur horor,” katanya.
Melanjutkan cerita di film pertama, Pengabdi Setan 2 menggabungkan pemain lama seperti Tara Basro, Endy Arfian, Bront Palarae, Nasar Anuz, dan Ayu Laksmi, serta bintang muda dan senior yang baru bergabung di film tersebut seperti Ratu Felisha. , Jourdy Pranata, Kiki Narendra, dan sebagainya.
Baca juga: “Servant of Satan 2” tayang 4 Agustus 2022
Diceritakan beberapa tahun setelah mereka berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat mereka kehilangan ibu dan bungsu Ian, Rini dan adik-adiknya tinggal di sebuah apartemen.
Keluarga percaya tinggal di flat itu aman karena ada banyak orang jika terjadi sesuatu, tetapi mereka segera menyadari kekhawatiran lain di baliknya. Di malam yang penuh teror, Rini dan keluarganya harus kembali untuk menyelamatkan diri.
Sebelumnya, film pertama yang dirilis pada 2017 menjadi film terlaris tahun itu dengan jumlah penonton mencapai 4.206.103. Pada Festival Film Indonesia 2017, “Pelayan Setan” juga mendapatkan 13 nominasi dan memenangkan tujuh di antaranya.
Setelah film pertama meraih kesuksesan komersial dan kritikus, Pengabdi Setan 2 menjadi film pertama dari Indonesia dan Asia Tenggara yang telah melalui proses Digital Remastering (DMR) menggunakan teknologi IMAX dan disiarkan di kawasan ASEAN.
Menurut tim produksi, tiket untuk siaran pertunjukan tambahan IMAX di seluruh Indonesia akan segera ludes setelah dibuka pada 25 Juli. Tiket pre-sale untuk pemutaran reguler yang dibuka pada 29 Juli juga langsung diserbu penonton Indonesia. “Servant of Satan 2” sekarang siap untuk diputar di bioskop pada 4 Agustus.
Baca juga: Joko Anwar Tolak Targetkan Penonton “Hamba Setan 2”
Baca juga: “Servant of Satan 2” akan menjadi film Indonesia pertama yang menggunakan IMAX
Baca juga: Trailer “Satan’s Servant 2: The Communion” rilis, tayang perdana 4 Agustus 2022
Reporter: Rizka Khaerunnisa
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022