Jakarta (Partaipandai.id) – Rapper Kanye West setuju untuk membeli media sosial Parler, yang populer di kalangan politik konservatif AS.
Parliament Technologies, perusahaan induk Parler, mengatakan kesepakatan bisnis akan selesai pada kuartal keempat 2022, Reuters melaporkan pada hari Rabu. Namun, mereka tidak memberikan nilai pembelian perusahaan.
Parler, sejak didirikan pada 2018, telah mengumpulkan $56 juta. Platform tersebut sempat dihapus oleh Google dan Apple setelah insiden Capitol tahun lalu.
Bulan lalu, Parler menciptakan perusahaan induk Parliament Technologies Inc, bagian dari perombakan perusahaan.
CEO Parliamentary Technologies George Farmer mengatakan diskusi dengan Kanye West, yang sekarang dikenal sebagai Ye, terjadi baru-baru ini, setelah Paris Fashion Weeks.
“Salah satu motivasi diskusi adalah tentang Instagram memblokir dia (Kanye West),” kata Farmer.
Saat berada di Paris (3/10), Kanye West yang juga seorang perancang busana mengenakan T-shirt bertuliskan “White Lives Matter”. Empat hari kemudian, dia memposting konten anti-Semit.
Instagram akhirnya memblokir Kanye West untuk posting tersebut. Setelah diblokir oleh Instagram, Kanye West beralih ke Twitter, yang pada akhirnya juga memblokirnya.
Kanye West membuat akun di Parler sekitar hari Senin, saat itu dia memiliki 91 pengikut. Jumlah pengikut Kanye West sekarang adalah 3.900.
“Di tempat di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kita harus memastikan bahwa kita memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas,” kata Kanye West.
Baca juga: Kanye West diblokir sementara dari Twitter dan Instagram
Baca juga: Marshall Jefferson menggugat Kanye West atas musik “Donda 2”
Baca juga: Kanye West tidak muncul di Coachella
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022