Jakarta (Partaipandai.id) – Twitter sebagai salah satu jejaring sosial yang digandrungi netizen tidak lagi hanya digunakan untuk mencari relasi atau menunjukkan eksistensi tetapi juga berguna untuk promosi.
Tidak hanya promosi diri, tetapi juga promosi bisnis online yang akhir-akhir ini meningkat seiring dengan percepatan transformasi digital di Indonesia.
Agar pemasaran di Twitter bisa tepat, Anda bisa mengikuti bocoran dari Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Andriansah yang membagikan waktu yang tepat untuk memanfaatkan layanan aplikasi tersebut.
Baca juga: Twitter menghadirkan fitur “Edit” di Kanada, Australia, dan Selandia Baru
“Waktu pertama yang tepat menggunakan Twitter adalah ketika meluncurkan sesuatu yang baru. Bisa produk baru, program komunikasi baru, bahkan kreativitas baru,” kata Dwi kepada media saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu.
Dengan melakukan perbincangan tentang produk baru yang akan dijual dan menyebarkannya di Twitter, sangat mungkin produk tersebut dapat lebih dikenal oleh pengguna Twitter.
Apalagi mengingat di Indonesia, pengguna Twitter sangat senang membicarakan topik belanja dan berpikiran terbuka serta ingin mengetahui banyak hal saat mengakses Twitter.
Berdasarkan catatan Twitter dari 82 juta diskusi topik belanja di Asia Tenggara pada tahun 2021, lebih dari setengahnya, yakni 48 juta tweet, berasal dari pengguna di Indonesia.
Twitter juga mencatat bahwa 67 persen audiensnya di Indonesia mengatakan mereka berpikiran terbuka untuk mempelajari hal-hal baru.
Diikuti dengan sifat penonton yang ingin mencoba banyak hal baru atau memainkan peran pengadopsi awal sebesar 47 persen.
Berdasarkan data tersebut, rasanya tepat jika seorang pengusaha atau brand ingin memperkenalkan produk baru melalui layanan Twitter.
Lebih lanjut, Dwi kemudian mengungkapkan bahwa waktu lain yang baik untuk menggunakan Twitter adalah ketika ada acara yang sedang trending.
Pengusaha atau brand dapat memanfaatkan momen ini untuk membangun interaksi yang diinginkan dengan pengguna Twitter.
Dwi mencontohkan saat Ramadan tiba, banyak brand yang berhasil membangun interaksi hangat dengan pengguna Twitter saat membahas topik sahur atau buka puasa.
Contoh lain adalah ketika membahas tren yang sedang naik daun seperti saat ini Pekan Mode Citayam pada awal semester terakhir tahun 2022 itu populer.
Banyak sekali brand atau bisnis yang berhasil menarik lebih banyak interaksi dengan pengguna Twitter setelah secara relevan membuat konten yang sejalan dengan tren tersebut.
Terakhir, Dwi mengungkapkan bahwa waktu terbaik menggunakan Twitter untuk mempromosikan usahanya adalah saat para pelaku usaha ingin menarik minat pengguna Twitter untuk membeli produk.
Dalam laporan tahun 2021, tercatat 74 persen pengguna Twitter setelah terpapar ulasan atau benang suatu produk akhirnya membuat keputusan untuk membeli suatu produk.
“Ketika melanjutkan ke tahap belanja, orang-orang datang ke Twitter untuk membantu menentukan apa yang akan mereka beli karena mereka menganggap ulasan konsumen di Twitter lebih dipercaya daripada yang ada di layanan media sosial lainnya,” kata Dwi.
Setelah memanfaatkan momen ini, para pelaku usaha dapat memanfaatkan fitur belanja yang disediakan oleh Twitter sehingga dapat lebih mudah mengarahkan calon pembeli ke ekosistem belanja online, seperti ke website bisnis atau e-commerce terkait.
Baca juga: Twitter memperkenalkan ikon baru untuk layanannya di web, iOS, dan Android
Baca juga: Twitter menjamin karyawan tidak ada PHK setelah pembelian Elon Musk
Baca juga: Enam tips untuk menjaga akun Twitter Anda tetap aman
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022