Itu bukan kewenangan aparat keamanan dan pramugara, tidak pernah buka tutup pintu, polisi, TNI, dan Satpol PP yang menjaga.
Surabaya (Partaipandai.id) – Penasehat hukum Arema FC Suko Sutrisno, Agus Salim Ghozali mengatakan, kliennya belum menutup pintu Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, baik berupa instruksi maupun langsung.
“Tidak pernah menutup, semua pintu terbuka karena Kanjuruhan memang ada yang pintunya rusak, dan itu bukan kapasitas pengamanan,” kata Agus saat mendampingi Suko saat diperiksa sebagai saksi. tanpa biaya atau meringankan Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris di Mapolrestabes Jatim, Surabaya, Senin.
Agus menegaskan kewenangan petugas keamanan dan pelayan itu membuka dan menjaga pintu stadion.
Ia memastikan pengamanan itu bukan hanya menjadi kewenangan kliennya, tapi juga menjadi kewenangan sejumlah petugas gabungan.
“Bukan otoritas” petugas keamanan dan pelayan“Kami tidak pernah buka tutup pintu, polisi, TNI, dan Satpol PP yang menjaga, bukan kami saja,” katanya.
Apa yang dilakukan kliennya, kata dia, sudah sesuai dengan SOP pertandingan sepak bola di Indonesia, baik sebelum maupun sesudah pertandingan.
Sementara itu, dalam pemeriksaan dengan agenda meringankan terhadap Abdul Haris, penyidik memeriksa Suko dengan tiga pertanyaan seputar kejadian di Kanjuruhan, Malang.
“Intinya, masalah insiden di Kanjuruhan. Yang disebutkan sebelum pertandingan danpengarahanlogis sebelum pertandingan pasti pengarahan, posisi dimana pada saat itu. Setelah kejadian Arema, Pak Suko turun ke lapangan,” ujarnya.
Saat suporter Arema masuk, Suko masih berada di lokasi, lalu mengamankan suporter dan pemain yang masuk.
“Setelah semua pemain, lalu Pak Suko kembali, kenapa asapnya banyak sekali?” dia berkata.
Baca juga: RS Saiful Anwar tegaskan biaya pengobatan korban Kanjuruhan gratis
Baca juga: Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bantah memecat tanggungan korban Tragedi Kanjuruhan
Reporter: Abdul Hakim/Willy Irawan
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022
