Jakarta (Partaipandai.id) – Kemajuan teknologi digital akan membawa manfaat yang sangat besar jika dibarengi dengan penerapan etika digital oleh para pelakunya, sebagaimana terangkum dalam literasi digital yang sedang digalakkan pemerintah dan masyarakat.
“Tanpa itu, kemajuan teknologi digital justru akan membawa kerugian,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah dalam webinar literasi digital “Indonesia Semakin Digital” yang digelar secara virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. untuk komunitas digital Bali-Nusa Tenggara. , Senin.
Menurut Sitti, kehadiran etika penting sebagai pengingat bahwa hakikat teknologi adalah anugerah bagi manusia.
Dalam diskusi virtual bertajuk “Berinteraksi Bijak di Media Sosial”, Sitti Rohmi menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 saat ini juga harus dilihat sebagai berkah. Pasalnya, pandemi memungkinkan percepatan penyemaian teknologi komunikasi digital (digitalisasi).
Baca juga: Pentingnya berpikir kritis untuk menghindari penipuan digital
Meski begitu, menurut Sitti, persoalan digitalisasi sebenarnya terletak pada apakah kemajuan teknologi ini membawa manfaat? Jawabannya ada pada etika digital yang terangkum dalam literasi digital.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 yang merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi. Kegiatan yang rencananya akan digelar hingga awal Desember ini diharapkan mampu memberikan arahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.
Wagub NTB menambahkan selain etika, kegiatan digital juga membutuhkan kompetensi literasi digital terkait netiket atau etika berkomunikasi melalui internet.
Kompetensi tersebut meliputi antara lain mengakses informasi sesuai netiket, kemampuan memilih dan menganalisis informasi saat berkomunikasi, serta kompetensi memahami netiket sebagai upaya membentengi dampak buruk.
Bagi Sitti, ruang lingkup etika meliputi kesadaran akan tujuan, tanggung jawab dalam menggunakan media digital, kejujuran, dan kebajikan. “Berani bertanggung jawab atas masalah, tidak menjiplak, dan menebar kebaikan,” jelasnya.
Sitti menyarankan agar warganet mampu membedakan antara etika (berlaku bahkan ketika sendirian) dan etiket (berlaku ketika berhadapan dengan orang lain). Selain itu, warganet juga diharapkan tidak menyebarkan konten negatif, seperti melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan atau ancaman.
“Termasuk, tidak menyebarkan kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA, menyebarkan berita bohong yang mengakibatkan kerugian,” pungkasnya.
Kegiatan webinar yang merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten ini membahas masing-masing tema dari sudut pandang empat pilar utama yaitu keterampilan digital, etika digital, keamanan digitaldan budaya digital untuk membuat masyarakat Indonesia lebih mahir secara digital.
Dari perspektif kecakapan digital (keterampilan digital), penyanyi dan influencer Nelly Carey menyoroti pentingnya perlindungan hak cipta di ranah digital. Menurut Nelly, revolusi digital yang ditandai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi digital harus dibarengi dengan kesadaran pemahaman terkait kekayaan intelektual, khususnya hak cipta.
Menurut Nelly, kekayaan intelektual adalah karya yang lahir dari kemampuan berpikir (intelektual) manusia, berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. “Jadi, untuk menghasilkan suatu produk atau proses yang bermanfaat bagi kepentingan manusia dan memiliki manfaat ekonomi,” kata Nelly yang kali ini sebagai pemimpin opini kunci itu.
Sejak diselenggarakan pada tahun 2017, program Gerakan Nasional Literasi Digital telah menjangkau 12,6 juta elemen masyarakat. Pada 2022, Kominfo menargetkan dapat memberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat Indonesia.
Dipandu oleh Annisa Rilia, webinar kali ini juga menghadirkan pembicara dari Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti.
Baca juga: Program budaya literasi digital perlu diperkuat
Baca juga: PBNU dan Kominfo hadirkan kelas literasi digital melalui lima institusi
Baca juga: Etika di ruang digital berperan dalam menjaga keamanan negara
Wartawan: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022