Jakarta (Partaipandai.id) – ICT Watch menyatakan pemanfaatan teknologi digital dengan intensitas tinggi harus diimbangi dengan pendidikan literasi digital yang berkualitas agar pemanfaatan teknologi yang ada bisa maksimal dan positif.
Masyarakat Indonesia, menurut Program Manager ICT Watch Indriyatno Banyumurti dalam keterangannya di Jakarta, Senin, rata-rata menghabiskan delapan jam per hari menggunakan perangkat digital.
“Penggunaan teknologi bisa maksimal dan positif, jika masyarakat memiliki literasi digital yang baik,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Digital Literacy Trainer Soni Mongan mengatakan, dalam berkomunikasi di dunia maya sebaiknya menerapkan tata krama yang baik, seperti yang diajarkan di dunia nyata.
❤Baca juga: Pentingnya berpikir kritis untuk menghindari penipuan digital
“Dalam komunikasi digital kita harus tahu dengan siapa kita berkomunikasi, sehingga menyesuaikan dengan budaya dan bahasa daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Content Creator Ibob Tarigan menyatakan bahwa literasi digital bukanlah panduan bagaimana menggunakan media sosial, tetapi panduan untuk mengetahui fungsi media sosial yang sebenarnya sehingga dapat menghindari penyalahgunaan media sosial seperti membuat konten negatif.
“Literasi digital tidak banyak bicara tentang bagaimana (menggunakan teknologi digital), tetapi fungsinya. Jadi ketika kita berbicara tentang 4.0, tidak selalu media sosial, tetapi apa fungsinya,” katanya.
Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu sebelumnya mengatakan salah satu tantangan literasi digital saat ini adalah banyaknya informasi yang diterima masyarakat, sehingga masyarakat harus mengetahui informasi yang benar, agar tidak terpapar informasi negatif seperti isu rasial, pornografi, hoax, dan lain-lain.
Ia kemudian menambahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar Pekan Literasi Digital bagi kelompok masyarakat dan komunitas di Sumba Timur pada 5-6 Juli 2022.
“Kegiatan ini bertujuan agar seluruh masyarakat dan masyarakat di sini lebih sadar akan pentingnya literasi digital,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Sumba Timur, terutama di era perkembangan teknologi dan arus informasi yang begitu pesat yang dikonsumsi masyarakat setiap hari.
“Dengan kegiatan ini, masyarakat dan komunitas dapat lebih memahami tentang pentingnya literasi digital,” ujarnya.
Kegiatan Pekan Literasi Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Cybercreativity dengan target 50 juta orang Indonesia melek literasi di bidang digital pada tahun 2024.
Baca juga: Kemajuan teknologi digital harus dibarengi dengan etika digital
Baca juga: Program budaya literasi digital perlu diperkuat
Baca juga: PBNU dan Kominfo hadirkan kelas literasi digital melalui lima institusi
Reporter: Subagyo
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022