Memuat…
Harga minyak mentah dunia turun hari ini. Ilustrasi Foto/Ist
Di sisi lain, pasar juga semakin terbebani prospek rendahnya konsumsi dari China setelah dikabarkan mengalami peningkatan kasus positif Covid-19.
Harga minyak mentah di Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:49 WIB untuk kontrak Januari 2023 turun 0,28% di level USD92,88 per barel, setelah turun sekitar 3% pada Senin lalu.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari merosot 0,50% menjadi USD 84,73 per barel, setelah turun 3,5% pada sesi sebelumnya.
Sebagai informasi, OPEC telah memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada 2022 menjadi 2,55 juta barel per hari.
Baca juga: AS percaya hal itu dapat memaksa Rusia untuk menerima batasan harga minyak
Jumlah ini turun 100.000 bph dari perkiraan sebelumnya. Sebab, ada sejumlah tantangan ekonomi antara lain inflasi yang melonjak dan suku bunga yang naik.
Pengumuman ini muncul setelah Dana Moneter Internasional atau IMF mengatakan pada Minggu (13/11) bahwa prospek ekonomi global masih lebih suram dari yang diproyeksikan bulan lalu.
“Ekonomi dunia telah memasuki periode ketidakpastian yang signifikan dan tantangan yang meningkat pada kuartal keempat 2022,” kata OPEC dalam sebuah laporan.
Dari daratan China, pasar minyak menyambut baik pengumuman Beijing pekan lalu yang akan mengurangi dampak kebijakan nol-Covid mereka untuk memacu aktivitas ekonomi dan permintaan energi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 4.408, 54 orang meninggal
Melansir Reuters, analis ANZ menyebut hal tersebut bukan katalis positif karena lonjakan jumlah kasus Covid-19 terus terjadi dan berisiko menurunkan harga.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) baru melaporkan produksi minyak serpihnya. Diketahui, produksi shale oil di Permian Basin mencapai rekor 5,499 juta barel per hari (bph) pada Desember, kata Biro Administrasi Informasi Energi (EIA) AS, Senin (14/11).
(eng)