Jakarta (Partaipandai.id) – OpenAI memperkenalkan apa yang oleh seorang karyawan disebut “mode penyamaran” untuk chatbot populer ChatGPT, yang tidak menyimpan riwayat percakapan pengguna atau menggunakannya untuk meningkatkan kecerdasan buatan, kata perusahaan itu, Selasa.
Startup yang berbasis di San Francisco itu juga mengatakan berencana meluncurkan langganan “ChatGPT Business” dengan kontrol data tambahan.
Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang bagaimana ChatGPT dan chatbot lainnya mengelola data ratusan juta pengguna, yang biasanya digunakan untuk meningkatkan atau “melatih” kecerdasan buatan.
Baca juga: OpenAI memblokir akses ChatGPT di Italia
Bulan lalu, Italia melarang ChatGPT karena kemungkinan pelanggaran privasi, dan mengatakan OpenAI dapat melanjutkan layanan jika memenuhi tuntutan seperti memberikan alat kepada konsumen untuk menantang pemrosesan data mereka. Prancis dan Spanyol juga telah mulai menyelidiki layanan tersebut.
Mira Murati, chief technology officer OpenAI, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan mematuhi undang-undang privasi Eropa dan berupaya meyakinkan regulator.
Fitur baru itu tidak muncul dari pelarangan ChatGPT di Italia, katanya, tetapi dari upaya berbulan-bulan untuk menempatkan pengguna “di kursi pengemudi” terkait pengumpulan data.
“Kami akan semakin bergerak ke arah ini dengan memprioritaskan privasi pengguna,” kata Murati, bertujuan untuk “sepenuhnya tanpa pengawasan dan model-model itu sangat sejalan: mereka melakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan,” katanya seperti dilansir Reuters pada Selasa (25/4) waktu setempat.
Informasi pengguna telah membantu OpenAI membuat perangkat lunaknya lebih andal dan mengurangi bias politik, antara lain, katanya, tetapi menambahkan bahwa perusahaan masih memiliki tantangan untuk diatasi.
Peluncuran produk hari Selasa memungkinkan pengguna mematikan “Riwayat Obrolan & Pelatihan” di pengaturan mereka dan mengekspor data mereka.
Nicholas Turley, petugas produk OpenAI yang menyamakan ini dengan mode penyamaran browser internet, mengatakan perusahaan masih akan menyimpan percakapan selama 30 hari untuk memantau penyalahgunaan sebelum menghapusnya secara permanen.
Selain itu, langganan bisnis perusahaan yang tersedia dalam beberapa bulan ke depan tidak akan menggunakan percakapan untuk pelatihan model AI secara default.
Microsoft Corp, yang telah berinvestasi di OpenAI, sudah menawarkan ChatGPT ke bisnis. Murati mengatakan layanan tersebut akan menarik bagi pelanggan penyedia cloud yang sudah ada.
Baca juga: Italia mengizinkan ChatGPT untuk beroperasi kembali jika OpenAI memenuhi permintaan
Baca juga: Ultimatum pengembang ChatGPT Italia hingga akhir April
Baca juga: Pembuat ChatGPT akan mengusulkan solusi terkait larangan di Italia
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023