Jakarta (Partaipandai.id) –
Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan elit politik harus berkomitmen pada politik anti-identitas.
“Komitmen menjauhi politisasi identitas pada Pemilu 2024 sangat baik jika disuarakan oleh elit politik, terutama yang akan bersaing di Pilpres mendatang,” kata Bawono Kumoro di Jakarta, Selasa.
Potensi politik identitas, kata dia, akan selalu ada pemilihan umum (Pemilu). Oleh karena itu, kata dia, untuk meredam perkembangan politik identitas, perlu ada komitmen dari elit politik, terutama yang akan bersaing dalam pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut Bawono, komitmen untuk menolak politik identitas dapat menjangkau masyarakat, akan lebih baik jika disampaikan juga oleh elit politik lainnya.
Peringatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ada lagi politik identitas dan politisasi agama pada pemilu mendatang, disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR 2022 di gedung MPR, Selasa (16/8). /2022).
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR 2022 juga menyampaikan harapan bahwa kehidupan demokrasi di tanah air harus lebih matang.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, politik identitas selalu ada. Ia juga memahami politik identitas yang disampaikan Presiden Jokowi, yakni politik identitas yang membenturkan semangat dan nilai persatuan dengan kepentingan kelompok identitas sendiri.
“Saya kira itu pesan moralnya. Jadi, semua pidatonya bagus,” kata Surya Paloh.
Reporter: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Redaksi Pandai 2022