Jakarta (Partaipandai.id) – Film superhero “Sri Asih” menjadi ajang Randy Pangalila unjuk kebolehan dalam seni bela diri campuran.
Berperan sebagai Mateo Adinegara, Randy cukup banyak mendapatkan adegan berkelahi dengan Alana/Sri Asih (Pevita Pearce).
Baca juga: Randy mendapatkan sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu di One Pride
“Aku bisa menjelajah seni bela diri campuran dan di sini saya bisa melepaskan semuanya,” kata Randy usai pemutaran perdana “Sri Asih”, Jakarta, Selasa.
Aktor yang pernah berperan sebagai petinju dalam film “Kucumbu Body Indahku” karya Garin Nugroho ini mengaku sudah lama memendam keinginan untuk berakting di film laga.
Impiannya akhirnya terwujud dalam film superhero “Sri Asih” dimana Mateo digambarkan sebagai sosok yang gemar bertarung di atas ring.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Mateo terlibat baku hantam dengan Alana yang juga memiliki kemampuan bela diri yang baik. Berbeda dengan Randy yang memiliki dasar bela diri, Pevita Pearce harus belajar sekitar 1,5 tahun untuk bisa melakukan adegan laga.
Baca juga: Alasan Randy Pangalila selalu membawa istrinya pergi
Kerja keras lawannya dipuji oleh Randy yang menyebut Pevita dengan cepat menguasai teknik rumit yang diajarkan kepadanya.
“Saya pikir gerakan teknik jiu-jitsu Brasil rumit, tapi tepat bengkel Pevita bisa cepat ‘masuk’ ke dalam adegan-adegan itu,” ujar aktor kelahiran 19 Oktober 1990 itu.
Lalu, bagaimana rasanya “dipukul” oleh Pevita?
“Pukulan Pevita sangat keras sehingga saya terpental,” canda Randy, merujuk pada adegan di mana karakter Mateo dipukuli oleh Alana.
“Meski kalah, kamu kehilangan kehormatan karena (kekalahannya) sama saja Super hero Indonesia,” candanya.
Sri Asih sebelumnya tampil di film “Gundala” yang disutradarai oleh Joko Anwar pada tahun 2019. Jagat Sinema Bumilangit melanjutkan kisahnya di film “Sri Asih”.
Baca juga: Randy Pangalila menyebut kisah cintanya mirip dengan film “Perjalanan Pertama”
Film ini menceritakan tentang Alana yang tidak mengerti mengapa dia selalu dipengaruhi oleh kemarahan, tetapi dia selalu berusaha untuk melawannya. Memasuki usia dewasa, Alana menemukan fakta tentang asal usulnya bahwa dia bukanlah wanita biasa.
Semoga menjadi berkah bagi umat manusia dan menjadi pelindungnya sebagai Sri Asih. Atau Alana juga bisa menyebabkan kehancuran dunia jika dia tidak bisa mengendalikan amarahnya.
“Sri Asih” merupakan bagian dari Jagat Sinema Bumilangit yang dibuka dengan patriot pertamanya yaitu Gundala (2019). Sri Asih kini hadir sebagai pahlawan kedua.
Baca juga: Randy Pangalila susah tidur karena eksplorasi karakter petinju
Baca juga: Gelora Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api dalam “Sri Asih”
Baca juga: Film “Sri Asih” akan diputar di tujuh kota pada 12 November mendatang
Reporter: Nanien Yuniar
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022