Tugas kami sebagai Sherpa adalah menjaga hubungan kerja yang kondusif
Jakarta (Partaipandai.id) – Indonesia menawarkan tiga usulan untuk bekerja sama mencari solusi menghadapi tantangan global multidimensi pada Pertemuan Sherpa ke-2 Kepresidenan G20 Indonesia.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada pembukaan Sherpa Meeting ke-2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, secara virtual.
“Tugas kami sebagai Sherpa adalah menjaga hubungan kerja yang kondusif. Ini adalah elemen penting dalam mengubah saran teknis dan kebijakan yang kompleks menjadi tindakan berani dan ambisius bagi Kepala Negara kita,” kata Menteri Koordinator Airlangga dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Minggu.
Airlangga menguraikan tiga proposal: pertama, kepercayaan dan saling menghormati di antara anggota G20 adalah kunci untuk memajukan dialog dan konsensus.
Kedua, negara-negara G20 harus melihat ke depan untuk memberikan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi global, sementara pada saat yang sama mencoba mencari solusi untuk mengatasi tantangan yang mendesak.
Dengan niat baik dan tekad yang kuat, kata Airlangga, G20 akan memajukan prioritas Kepresidenan Indonesia dan juga mengatasi krisis yang muncul.
Ketiga, agenda 2030 untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) harus menjadi pedoman bagi G20, terutama dalam membantu meningkatkan taraf hidup di negara berkembang yang dianggap rentan.
Empat bulan setelah Bali Summit, menurut Airlangga, Indonesia memahami situasi dunia saat ini, oleh karena itu kami menyerukan persatuan, terutama dari para Sherpa untuk menemukan solusi kebijakan dan keuangan untuk masalah yang dihadapi dunia.
Dalam analogi, lanjutnya, G20 seharusnya menjadi restoran yang luar biasa, menyajikan menu yang luar biasa, hanya saja makanannya tidak pernah datang, karena para juru masaknya berebut di dapur.
“Sangat penting di masa krisis ini bagi G20 untuk mengangkat brand-nya sebagai forum ekonomi global utama. Kepresidenan berharap suasana damai di Labuan Bajo akan mendukung para Sherpa untuk mencapai hal ini, para chef G20 dapat menyajikan hidangan yang luar biasa. menu, menu yang bisa dinikmati di seluruh dunia,” kata Airlangga.
Pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan Bajo diadakan bolak-balik dengan pertemuan Menlu G20 di Bali yang akan berlangsung 7-8 Juli 2022, dan pertemuan tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral G20 pada 13-14 Juli 2022 di Bali.
Sherpa ke-2 di Labuan Bajo diselenggarakan pada 9-13 Juli 2022. Labuan Bajo dipilih sebagai tempat untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu tujuan wisata premium bagi wisatawan asing.
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,1 persen, Menko Airlangga Ajak G20 Bangkit Bersama
Baca juga: Airlangga: G20 harus menunjukkan kepemimpinan dalam menghadapi isu-isu global
Baca juga: Menlu: Multilateralisme masih merupakan cara terbaik untuk menangani krisis
Reporter: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Klik Dewanto
Redaksi Pandai 2022