Memuat…
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di awal tahun 2023 masih terpukul setelah ditutup melemah tipis 3 poin pada perdagangan sore ini, Senin (2/1/2023). Foto/Dok
“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,66 persen pada Desember 2022 (MtM). Pencapaian ini membuat tingkat inflasi tahunan melebihi 5,51 persen (YoY),” kata Ibrahim dalam keterangannya.
Baca juga: Hijau di Awal Tahun 2023, IHSG Hari Ini Bertengger ke Level 6.850
Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara bulanan antara lain makanan, minuman dan tembakau, sedangkan penyumbang inflasi lainnya yaitu perumahan, listrik, bahan bakar rumah tangga, diikuti transportasi sebesar 0,06 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,45 persen.
Sebelumnya, kata dia, para ekonom memperkirakan inflasi pada Desember 2022 mencapai 0,55 persen secara bulanan (MtM). “Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,09 persen MtM,” jelasnya.
Baca juga: BPS Ungkap Inflasi Desember 2022 Capai 5,51%
Ibrahim menambahkan, sentimen lain juga didorong oleh inflasi global pada 2023 yang diprediksi masih berpotensi meningkat. Hal ini berdampak pada daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan juga cenderung menghambat pemulihan mobilitas jarak jauh.
Selain itu, ia memprediksi untuk perdagangan besok, Selasa (3/1) rupiah dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp. 15.550 – Rp. 15.630.
(acr)