Jakarta (Partaipandai.id) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) TNI Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membantu mengatasi keberadaan “pelabuhan tikus”.
“Kami sedang koordinasi dengan Kemenhub. Ini diatur Kemenhub, kami akan bantu,” kata Ali kepada awak media di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Senin.
Pelabuhan tikus adalah istilah yang mengacu pada pelabuhan tidak resmi yang letaknya jauh dan jarang dijangkau petugas. Karakter ini membuat pelabuhan tikus sering menjadi celah keluar masuknya aktivitas ilegal, seperti penyelundupan satwa liar dan komoditas pertanian.
Baca juga: TNI Angkatan Laut telah menyiapkan tim medis untuk memperkuat bantuan kemanusiaan Turki-Suriah
Diakui Ali, upaya pemberantasan pelabuhan tikus terbilang sulit, terutama di Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau.
“Karena (jaraknya) sangat dekat dan semua ada kendaraan air. Jadi, mereka bisa membuat pelabuhan kayu kecil yang bisa menjadi sarang tikus,” jelasnya.
Kendati demikian, ia menegaskan TNI AL selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membantu penanganan pelabuhan tikus. Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan merupakan bagian dari kerja sama yang dilakukan TNI AL dalam rangka pemberantasan kegiatan ilegal di perairan NKRI.
Salah satu kegiatan ilegal yang menarik perhatian Muhammad Ali adalah penyelundupan mineral dan batu bara (minerba), sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang diteruskan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca juga: Kasal memperkirakan korvet Bung Karno siap digunakan pada pertengahan 2023
Pencegahan penyelundupan minerba menjadi penting dalam upaya menjaga hilirisasi sumber daya alam yang dicanangkan Presiden Jokowi.
Ali menegaskan, TNI AL bekerja tidak hanya dengan pemangku kepentingan maritim, seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk menjalankan tugas ini, tetapi juga dengan TNI AU. AU) dan pemerintah daerah.
“Kerja sama ini tidak hanya dilakukan antar pemangku kepentingan kemaritiman, tapi juga dengan (TNI) Angkatan Udara, misalnya di masa depan, kemudian juga dengan pemerintah daerah; karena biasanya pemerintah daerah lebih tahu penyelundupan itu ke mana, dari mana asalnya,” kata Ali.
Baca juga: Kasal mengungkapkan syarat lantamal yang layak menjadi kodamar
Pengkhotbah : Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023