Jakarta (Partaipandai.id) – Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar pelatihan keterampilan bagi nelayan se-Kabupaten Gianyar di Pura Wantilan Payogan. Agung Ketewel, Bali.
“Pelatihan ini merupakan komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka peningkatan kompetensi SDM perikanan dan kelautan untuk mendukung 5 program prioritas KKP,” kata Kepala BRSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ada 2 jenis pelatihan yang diberikan oleh Balai Diklat Perikanan Banyuwangi yaitu bimbingan teknis sertifikasi keterampilan nelayan dan pelatihan pengembangan usaha pengolahan ikan yang berlangsung selama 2 hari (10-11 November 2022).
Pada pelatihan teknis sertifikasi keterampilan nelayan, kata dia, sebanyak 60 nelayan mendapatkan pelatihan keselamatan kerja dan pertolongan pertama kecelakaan pada hari pertama, serta teknis perawatan mesin kapal penangkap ikan dan teknik perawatan lambung kapal ikan pada hari kedua. hari.
Pelatihan ini, kata dia, sangat berguna untuk mendapatkan Sertifikat Keahlian Nelayan (SKN) yang menjadi syarat bagi nelayan melaut.
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud menanam seribu pohon di Pantai Ketewel
Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud mengadakan lomba masak kuliner bahari
“Terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Yayasan Puri Kauhan Ubud karena kami bisa mendapatkan program ini untuk meningkatkan taraf hidup warga kami. Selain itu, kami difasilitasi untuk mendapatkan SKN gratis,” kata Kepala Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusuma Negara saat memberikan apresiasi kepada penyelenggara.
Pada saat yang sama, 60 kelompok pengolah dan pemasar ikan (poklahsar) mendapatkan pelatihan pembuatan luluh satai bungkus ikan dan pindang ikan pada Kamis (11/10) dan pelatihan pembuatan sambal tuna botol dan siomay ikan pada Jumat (11/11). di Banjar Manyar Ketewel.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Ari Dwipayana menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan profesi nelayan karena Indonesia saat ini sedang mengalami krisis regenerasi bagi petani dan nelayan.
“Jika tidak ada petani dan nelayan, maka tidak akan ada ketahanan dan kedaulatan di bidang pangan,” kata Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia itu.
Ari menambahkan, perlu strategi besar untuk menarik anak muda menjadi nelayan.
“Harus menyentuh kepercayaan, budaya, kepedulian terhadap alam, dan ekonomi. Kalau maju, bonusnya pariwisata.”
Reporter: Putu Indah Savitri
Redaktur: Herry Soebanto
Redaksi Pandai 2022