Jakarta (Partaipandai.id) – Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Bevaola Kusumasari mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai konten negatif seperti hoax tentang informasi kesehatan yang beredar di ruang digital.
“Di sisi lain, kita perlu mewaspadai maraknya konten negatif yang salah satunya hoax, termasuk dalam dunia kesehatan,” kata Bevaola dalam siaran pers yang diterima, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan dalam webinar bertema “Waspadai Hoax Info Kesehatan di Ruang Digital” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk Cybercreation di Makassar, Sulawesi Selatan. .
Bevaola mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat saat ini tidak lepas dari internet dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Untuk itu, perlu penguatan literasi digital, termasuk budaya digital.
Baca juga: Mafindo: Masyarakat memiliki kewajiban untuk memastikan keamanan internet
Ia mengajak masyarakat untuk menggunakan internet untuk hal-hal yang positif, kebaikan, dan prestasi. Dalam dunia kesehatan, transformasi digital juga memberikan banyak manfaat, mulai dari akses informasi, asuransi, hingga telemedicine.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Namun, kata dia, tidak bisa dipungkiri hoaks tentang informasi kesehatan masih sering ditemukan di ruang digital. Oleh karena itu, perlu untuk dapat mengenali hoax tersebut.
“Untuk bisa mengenali hoax, kita bisa cek fakta, cari foto di Google, hati-hati judul yang provokatif, dan identifikasi siapa yang menyebarkan atau meneruskan pesan. Kita harus terampil secara digital, memahami budaya digital, memahami budaya orang lain, tidak hanya dari mata kita sendiri. , ”kata Bevaola.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto mengatakan hoaks di dunia kesehatan bisa ditangkap dengan menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.
Fajar juga memberikan beberapa tips agar orang dapat dengan aman mengunggah, berkomentar, dan menyebarkan informasi di ruang digital.
“Pertama, informasi itu harus benar. Disertai dengan bukti. Pahami konsekuensinya. Pikirkan apakah informasi ini berguna dan penting untuk disebarkan. Dan apakah harus disebarluaskan sekarang. Terakhir, kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita sampaikan,” ujarnya. dikatakan.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada masyarakat di wilayah Sulawesi dan sekitarnya, yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Smart Communities, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam menggunakan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri. 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan literasi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.
Baca juga: AFTECH, PERBANAS, KADIN mendukung percepatan inklusi keuangan digital
Baca juga: Asosiasi: e-commerce gencar memberikan pelatihan literasi digital kepada UMKM
Baca juga: Akademisi: Manfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif
Reporter: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022