Jakarta (Partaipandai.id) – Grup musik The Bakuucakar memantapkan langkahnya untuk terus berkarya lewat album bertajuk “Reformula”, album pertama mereka sejak kepergian pentolan Glenn Fredly.
Meski berat kehilangan Glenn setelah setidaknya 12 tahun bermusik bersama, The Bakuucakar digawangi oleh Andre Dinuth (gitar), Bonar Abraham (bass), Harry Anggoman (keyboard), Kenna Lango (hammond), Nicky Manuputty (saksofon), Rayendra Sunito (drum), dan Rifka Rachman (vokal dan sequencer) tak mau berhenti membuat musik bersama.
“Glenn pernah bilang Bakuucakar juga harus bisa berdiri sendiri tanpa dia. Dulu, kata-kata itu hanya angin lalu, tapi setelah itu baru tahu maksudnya. Kata Rifka saat konferensi pers di Jakarta, Rabu ( 20/7) malam.
Baca juga: Glenn Fredly merayakan pertunjukan Tahun Baru bersama The Bakuucakar
Setuju, Rayendra mengatakan meski grup ini sudah berjalan belasan tahun, banyak tantangan dan adaptasi yang harus mereka hadapi sebagai sebuah band tanpa bintang utama.
“Banyak adaptasi, dan kami masih belajar sampai sekarang meskipun kami telah berada di sebuah band selama belasan tahun. Kami harus merumuskan kembali apa yang akan kami lakukan. Kami dari band pengiring menjadi band fitur, rasanya seperti kami adalah band baru,” kata sang drummer.
Saat ditanya tentang Rifka yang kini berada di bagian vokal, sang vokalis mengungkapkan kesannya tentang transisi tersebut.
“Sosok Glenn Fredly tidak tergantikan. Ketika kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami sebagai sebuah band, seseorang harus bertanggung jawab di atas panggung, dalam hal ini peran frontman,” kata Rifka.
Berbicara tentang album debut mereka, “Reformula” dipilih sebagai judul karena tantangan yang mereka lalui sebagai grup musik; tentang bagaimana mereka dapat terus bekerja dengan formula baru, dan memberikan warna tersendiri bagi pecinta dan penggemar musik.
“‘Reformula’ itu seperti kita merumuskan semua ini untuk mencapai sesuatu yang ada di depan kita. Kita seperti kapal layar yang mencari hal baru dan tidak berhenti,” kata bassis, Bonar.
Album berisi sembilan lagu ini mengusung “Merindu” sebagai lagu utamanya. “Merindu” memiliki nuansa pop dengan lirik sederhana dan melodi yang catchy. Bakuucakar menyematkan judul-judul lagu ikonik Glenn Fredly dalam liriknya, seperti “Januari”, “Cinta dan Rahasia”, hingga “Terpesona”.
“Kami membuat lagu itu syair pujian untuk Glenn, dengan lagu-lagu yang sudah tidak asing lagi bagi teman-teman dan pecinta musik di Indonesia,” ujar Rifka.
Momen menyentuh di showcase pertama
Ini bukan pertama kalinya The Bakuucakar muncul di depan publik. Awal tahun ini, band yang dibentuk Glenn Fredly pada tahun 2008 ini telah tampil di beberapa acara musik seperti Java Jazz Festival 2022 dan Jakarta Fair 2022.
Namun, ini adalah pertama kalinya mereka tampil di depan penggemar dengan membawakan lagu-lagu dari album debut mereka.
“Walaupun penonton Jakarta Fair lebih banyak, kehadiran Anda di sini lebih berarti bagi kami,” kata Rifka saat tampil di Live House M Bloc Space, Rabu (20/7) malam.
Mereka membawakan sejumlah lagu dari album “Reformula” yang baru saja mereka rilis. Penampilan mereka dibuka dengan lagu “Bakuucakar”, “Love”, “Free Your Mind”, dan “Chiyembekezo” yang berhasil membuat penonton bernyanyi dan menikmati paduan musik jazz, pop, fusion, rap, dan funk yang sangat energik.
Perpaduan tersebut membuat penampilan mereka begitu menarik dan menyenangkan. Sulit untuk tidak jatuh cinta menonton band ini secara langsung. Apalagi mereka mampu bersinar tanpa menaungi yang lain dengan kemampuan bermusik dari masing-masing personel yang tidak diragukan lagi namanya di industri musik.
Di sela-sela pertunjukan, The Bakuucakar juga mengenang perjalanan karir musik mereka bersama.
Dibentuk pada tahun 2008, The Bakuucakar telah menemani setiap penampilan Glenn Fredly selama 12 tahun di atas panggung. Setiap anggota bergabung dengan Glenn pada tahun 2007 dan 2008.
Pada pertengahan tahun 2008, Rifka Rachman menjadi anggota terakhir yang bergabung dan sejak itu The Bakuucakar berjalan dengan formasi tujuh orang hingga saat ini.
The Bakuucakar memutuskan untuk membuat babak baru sebagai band sejak tahun 2021.
Mereka hadir di bawah naungan label Indonesian Good Music dan manajemen Bumi Entertainment. Band ini kemudian merilis dua single berjudul “Bakuucakar” dan “Cinta” di tahun yang sama.
Selanjutnya para penonton yang hadir dalam acara showcase tersebut menyaksikan penampilan band lainnya seperti “Generasi”, “Jalan-Jalan”, dan terakhir ditutup dengan “Merindu”.
“Kami sekali lagi tidak menyangka (penonton) datang ke acara kami sebanyak ini. Terima kasih semuanya!” Ucap Rifka disambut sorakan penonton.
Sementara itu, album “Reformula” kini sudah bisa didengarkan melalui berbagai platform musik digital.
Baca juga: Mutia Ayu membawakan lagu “Itu Saja” di BNI Java Jazz Festival
Baca juga: The Bakuucakar merilis lagu pertamanya setelah kepergian Glenn Fredly
Baca juga: Glenn Fredly dan The Bakuucakar solid locks
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022