Potensi kebakaran yang melanda pasar tradisional menjadi perhatian calon Bupati Sidoarjo (Bacabup) 2020 Bambang Haryo Soekartono (BHS).
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net – Potensi kebakaran yang melanda pasar tradisional menjadi perhatian calon Bupati Sidoarjo (Bacabup) 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Ia berharap pasar tradisional di Sidoarjo siap mengantisipasi dan menangani kebakaran dengan tersedianya alat pemadam api ringan (Apar).
Menurut BHS, alat pemadam kebakaran sangat penting untuk mencegah titik awal kebakaran di pasar tradisional. Karena selain terbatasnya jumlah mobil pemadam kebakaran, di Sidoarjo juga jumlah stasiun pemadam kebakaran juga terbatas. “Sehingga titik awal api harus dipadamkan sementara oleh alat pemadam kebakaran ini,” ujarnya saat menyerahkan bantuan pengisian dua alat pemadam kebakaran di Pasar Prambon, Desa Prambon, Kecamatan, Kamis (9/7).
BHS memberikan bantuan pengisian APAR setelah melihat kondisi di sejumlah pasar tradisional yang dikunjunginya. Banyak yang sudah expired atau kadaluarsa. Salah satunya di Pasar Prambon. Sejumlah APAR di pasar Prambon tercatat tahun 2006 dengan masa berlaku tiga tahun. “Artinya tidak ada pengecekan tabung,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, jika dipercaya menjadi Bupati Sidoarjo, maka kebakaran pasar tradisional akan diperhitungkan. Dia akan mengalokasikan anggaran APBD untuk pemeriksaan alat pemadam kebakaran setahun sekali dan mewajibkan alat pemadam kebakaran diisi ulang setiap tiga tahun.
BHS berharap alat pemadam api ini dapat bermanfaat bagi pasar tradisional. “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat. Kalau bisa jangan disalahgunakan. Setidaknya untuk melindungi,” ujarnya.
Menurut BHS, bantuan serupa diberikan kepada sejumlah pasar yang pernah dikunjunginya, kecuali Pasar Sukodono yang baru saja direvitalisasi sehingga alat pemadam api masih memenuhi syarat.
Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini berharap bantuan pengisian alat pemadam kebakaran ini dapat mendorong pemerintah kabupaten untuk mengisi alat pemadam kebakaran kadaluarsa lainnya di sejumlah pasar tradisional. “Setidaknya ini (bantuan pengisian alat pemadam kebakaran) sebelum saya menjadi bupati. Tapi kalau saya jadi bupati, saya akan isi ulang setiap tiga tahun sekali,” kata BHS.
BHS menambahkan, jika nanti dia menjadi Bupati Sidoarjo, dia merencanakan pasar tradisional yang besar. Di antaranya Pasar Larangan, Taman, Wadungasri, Porong, dan Krian yang dilengkapi dengan alat penyiram. Yaitu alat pemadam api yang terhubung langsung dengan lapak pedagang. “Saya tidak ingin pasar terlalu bergantung pada mobil PMK. Tapi mereka bisa menangani kebakaran sendiri,” harapnya.
Staf pengelola Pasar Prambon Towakib mengucapkan terima kasih atas bantuan pengisian alat pemadam kebakaran dari BHS. Bantuan ini membuat pengelola pasar merasa lebih tenang jika terjadi kebakaran. “Kalau ada kebakaran kecil, sebelum PMK cukup dengan alat ini,” ujarnya saat penyerahan bantuan APAR dari BHS.(sta/rd)