Jakarta (Partaipandai.id) – Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto mengatakan pihaknya bersama ASEAN Senior Officials Working Group membahas perkembangan strategi nasional penanggulangan terorisme di negara-negara ASEAN.
“Pertemuan tersebut merupakan forum bagi negara-negara mitra ASEAN dan organisasi internasional untuk menjajaki peluang kerja sama dalam isu penanggulangan terorisme dan ekstremisme kekerasan dengan negara-negara ASEAN,” kata Andhika Chrisnayudhanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Andhika Chrisnayudhanto yang memimpin rapat regional mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam upaya penanggulangan ekstremisme kekerasan dan terorisme.
Pertemuan tahunan ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi Pejabat Senior ASEAN tentang perkembangan isu terorisme dan ekstremisme kekerasan, sebagai platform untuk bertukar pandangan, pengalaman dan praktik yang baik dalam meningkatkan upaya bersama untuk menghadapi tantangan tersebut di kawasan.
“Hal ini untuk memunculkan inisiatif-inisiatif baru yang konstruktif dan aplikatif sebagai bentuk komitmen bersama SOMTC dalam mendukung pelaksanaan program dan dokumen yang telah disepakati,” ujar Andhika Chrisnayudhanto.
Pertemuan difokuskan pada penyampaian pengembangan strategi nasional untuk melawan terorisme di negara-negara ASEAN.
“Dengan pertemuan ini, saya yakin bisa membahas sumber daya dan tindakan yang perlu diambil untuk menangani isu-isu yang muncul,” kata Andhika.
Isu-isu tersebut antara lain dampak pandemi terhadap upaya penanggulangan ekstremisme kekerasan dan terorisme, penyalahgunaan internet dan transaksi online untuk kepentingan terorisme, serta strategi nasional dan internasional untuk menghadapinya.
Acara tersebut bertajuk Working Group Meeting of ASEAN Senior Officials on issue Counter-Terrorism. Pertemuan Pejabat Senior untuk Kejahatan Transnasional (SOMTC) Kelompok Kerja Kontra-Terorisme ke-18. Acara berlangsung secara hybrid (online dan offline) di Bogor, Kamis (7/7).
Pertemuan tersebut juga mengundang perwakilan dari negara mitra dialog ASEAN, yaitu Inggris dan Australia, serta perwakilan dari United Nations Counter-Terrorism Affairs Office (UNOCT).
Turut hadir perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya yang meliputi perwakilan dari Polri selaku Ketua SOMTC Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Siber dan Sandi Negara (PPATK). BSSN), dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Baca juga: BNPT ungkap 5 langkah hentikan pendanaan teror berkedok amal
Baca juga: BNPT menindaklanjuti laporan dugaan transaksi mencurigakan oleh ACT
Reporter: Putu Indah Savitri
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022